Masuknya dua tokoh publik, Mardigu Wowiek alias Bossman Mardigu dan Helmy Yahya, ke jajaran komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) langsung berdampak signifikan terhadap pergerakan saham perseroan.
Banuaterkini.com, BANDUNG - Pada Rabu (16/04/2025), harga saham Bank BJB melonjak tajam, menyentuh angka Rp890 per lembar, hanya beberapa jam setelah pengumuman formasi baru diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024.
Dalam RUPST yang digelar di Menara Bank BJB, Bandung, Mardigu resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama, sementara Helmy Yahya dipercaya menjabat Komisaris Independen.
Keduanya dikenal luas sebagai figur publik dengan latar belakang di bidang ekonomi, komunikasi, dan kewirausahaan.
Gubernur Jawa Barat sekaligus pemegang saham pengendali Bank BJB, Dedi Mulyadi, mengungkapkan bahwa pemilihan keduanya didasarkan atas profesionalisme dan kepercayaan publik yang tinggi.
"Publik mengenal mereka bukan hanya sebagai influencer, tapi juga karena pemahaman mereka di bidang ekonomi dan manajemen. Ini akan memberi warna baru di BJB," ujar Dedi kepada wartawan.
Dedi mengaku proses komunikasi dengan Mardigu dan Helmy dilakukan secara informal melalui sambungan telepon saat keduanya berada di luar negeri.
Meski begitu, ia menilai respons mereka sangat positif dan berkomitmen setelah mempertimbangkan secara matang.
“Saya hanya dua kali bertemu Mardigu, selebihnya diskusi lewat telepon. Tapi dari pembicaraan itu saya menangkap wawasan luas soal ekonomi, politik, dan bisnis,” ujarnya.
Pasar pun merespons cepat. Saham Bank BJB yang sebelumnya stabil di kisaran Rp700-an melonjak hingga mendekati Rp900 hanya dalam hitungan jam setelah RUPST digelar.
“Ini menjadi sinyal bahwa pasar menaruh kepercayaan pada langkah strategis ini. Mudah-mudahan ini jadi awal yang baik bagi Bank BJB dan masyarakat Jawa Barat-Banten,” tambah Dedi.
Langkah Bank BJB merekrut figur publik berpengaruh ke dalam struktur komisaris dipandang sebagai strategi cerdas untuk mengerek citra, menarik investor baru, dan memperluas jangkauan bisnis di tengah persaingan ketat industri perbankan.