Afrizaldi: Sejak Awal Proyek Dermaga Apung Itu Sudah Berpolemik

Banuaterkini.com - Senin, 28 November 2022 | 07:41 WIB

Post View : 148

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, menyebutkan sejak awal proyek dermaga apung dengan aggaran Rp4,5 miliar itu sudah berpolemik, Foto: Antara/Say.

Laporan: Ahmad Kusairi l Editor: DR MDQ

Berbagai proyek yang dibangun Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terus mendapat sorotan. Pasca robohnya ikon Ketupat di Sungai Baru, kali ini publik kembali tercengang, anggaran sebesar Rp4,5 Miliar yang digelontorkan dari APBD Kota Banjarmasin pada Jembatan Apung terkesan sia-sia, lantaran jembatan penghubung Jembatan Apung Siring Bekantan-Siring Sungai Baru rusak.

Banjarmasin, Banuaterkini.com - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi, mengaku heran dan perihatin mengapa proyek yang anggarannya besar itu dan baru diresmikan sudah rusak. Ini membuktikan bahwa pekerjaan proyek tersebut tanpa perencanaan yang baik.

Ia juga menyebutkan, sejak awal memang proyek dermaga apung yang menghubungkan Siring Tendean dengan Siring Sungai Baru sudah menimbulkan polemik dengan DPRD Kota Banjarmasin, karena tidak pernah dikomunikasikan.

"Anggaran 4,5 miliar untuk Jemabtan Apung itu cukup besar, dan merupakan anggaran yang dikeluarkan dengan cara menggeser anggaran 3 kegiatan. Dari awal proyek ini memang berpolemik dengan anggota dewan, karena pergeseran anggaran 3 kegiatan tersebut tidak dikomunikasikan pihak Pemko Banjarmasin kepada DPRD," kata Afrizaldi kepada Banuterkini.com, Senin (28/11/2022).

Jadi, sejak awal, kata Anggota Fraksi PAN DPRD Banjarmasin ini, pihak dewan yang diberi tugas mengawasi tidak mendapat pemberitahuan dan informasi yang cukup terkait alasan mengapa anggaran 3 kegiatan tersebut dijadikan satu menjadi 1 proyek yaitu pembanguna dermaga apung.

Kami, lanjut dia, dari DPRD Banjarmasin menilai sistem perencanaan proyek dermaga apung oleh Pemko Banjarmasin melalui konsultan perencana tidak detail atau tidak melalui kajian yang komprehensif, sehingga peristiwa rusaknya railing ramp atau pegangan jembatan penghubung dermaga apung tersebut.

"Seharusnya konsultan perencana memahami dengan baik kondisi alam Kota Banjarmasin, di mana sungai Martapura itu mengalami pasang surut. Seharusnya ini menjadi pertimbangan pertama ketika hendak membangun dermaga apung. Sebab, dermaga apung tersebut merupakan sarana penghubung antara Siring Bekantan dengan Siring Sungai Baru," ujarnya.

Harusnya, kata dia, karena dermaga apung tersebut berada di bawah Jembatan Dewi yang konstruksinya besi, semestinya ada perhitungan batas pasang maksimal Sungai Martapura itu seperti apa sih, dan kemungkinan terjadi benturan dengan konstruksi Jembatan Dewi atau tidak. 

Halaman:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev