Menyambut pelaksanaan Darul Arqam Dasar (DAD) 2025, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Banjarbaru menggelar kegiatan Masa Ta’aruf (MASTA) sebagai tahapan awal kaderisasi. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (20/4/2025) di halaman SD Hj. Nuriyah Banjarbaru, mulai pukul 15.00 hingga 17.30 WITA.
Banuaterkini.com, BANJARBARU – MASTA diikuti oleh calon immawan dan immawati dari berbagai kampus di Banjarbaru, dan merupakan hasil kolaborasi antara Pimpinan Komisariat (PK) IMM Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) dan PK IMM Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari.
Ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Zakly Zuhair, menyampaikan bahwa MASTA dirancang untuk memperkenalkan struktur organisasi IMM sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan di kalangan peserta.
“Harapan saya, kegiatan ini bisa mempererat hubungan antara calon kader dengan kader yang sudah aktif di IMM Banjarbaru,” ujar Zakly.
Ia juga menambahkan bahwa suasana MASTA menjadi gambaran awal pelaksanaan DAD yang akan digelar pada 25–27 April 2025 di lokasi yang sama.
“MASTA ini kami kemas sebagai cerminan kecil dari suasana DAD, agar peserta lebih siap dan memahami kultur IMM,” tambahnya.
Panitia sengaja merancang kegiatan ini dengan nuansa kekeluargaan melalui berbagai aktivitas, termasuk sesi permainan yang bertujuan mencairkan suasana.
Ketua PK IMM UNISKA Banjarbaru, Idil Pikriansyah, menjelaskan bahwa pendekatan ini merupakan bagian dari strategi penyambutan kader.
“Salah satu konsep kami adalah games chemistry untuk membangun kedekatan antar peserta,” ungkapnya.
Ia juga memastikan bahwa persiapan DAD sudah dilakukan secara matang agar pelaksanaannya berjalan optimal.
“Semoga DAD nanti bisa berlangsung lancar dan meninggalkan kesan positif bagi seluruh peserta,” ucapnya.
Senada dengan itu, Ketua PK IMM UIN Antasari Banjarbaru, Ahmad Ridhoni Idham Halid, menegaskan pentingnya MASTA sebagai tahap awal pengenalan terhadap IMM.
“Urgensi MASTA sangat besar karena menjadi pintu awal bagi peserta untuk mengenal IMM secara langsung,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa suasana hangat dan kekeluargaan dalam MASTA diharapkan mampu menumbuhkan semangat kaderisasi.
“Kami ingin peserta merasa nyaman sejak awal, sehingga mereka lebih siap mengikuti proses DAD dengan antusias,” tutup Ridhoni.
Melalui kegiatan ini, IMM Banjarbaru menegaskan bahwa proses kaderisasi bukan hanya soal transfer nilai dan pemahaman organisasi, tetapi juga tentang membangun ikatan emosional dan kekeluargaan sebagai fondasi dalam pergerakan.