Masjid Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari akan Gunakan Gaya Arsitektur Vernakular

Banuaterkini.com - Kamis, 8 Desember 2022 | 08:25 WIB

Post View : 464

Gambar rencana pembangunan Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang bakal menjadi salah satu ikon kebanggan masyarakat Kalsel di Banjarbaru. Foto Dinas PUPR Kalsel/Puput.

Laporan: A. Kusairi l Editor: DR MDQ

Tidak seperti Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan kebanyakan masjid lainnya di Indonesia yang mengadopsi gaya Timur Tengah, gaya arsitektur Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari akan menggunakan gaya arsitektur Vernakular dengan sentuhan kekinian.

Banjarbaru, Banuaterkini.com - Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Ahmad Solhan, menyebutkan bahwa rencana pembangunan Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari tidak seperti kebanyakan masjid yang dibangun sekarang, yang lebih banyak menggunakan gaya Timur Tengah.

Masjid Raya itu nantinya, akan banyak menggunakan sentuhan arsitektur modern dengan kombinasi gaya arsitektur Vernakular Banjar, yang terkesan sederhana tetapi memiliki filosofi yang tinggi sebagai upaya melestarikan nilai-nilai kearifan lokal Banjar.

Pembangunan masjid tersebut, ujar Solhan, akan menggunakan perpaduan limas dengan tumpeng tiga dengan simbol dari burung enggang yang bertengger di atas pohon hayat.

Disaksikan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK dan sejumlah tokoh agama dan masyarakat, Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solhan, turut meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Foto: Dinas PUPR Kalsel/Puput.

Penelurusan Banuaterkini.com, Limas atau Palimasan sendiri merupakan salah satu gaya atau arsitektur bangunan rumah adat Banjar yang banyak ditemukan di berbagai kawasan di Kalimantan Selatan, kebanyakan di Martapura dan Amuntai.

Pada rumah adat Banjar jenis ini, semua bagian atapnya menggunakan atap perisai, sehingga membentuk atap limas.

Berdasarkan sejumlah literatur disebutkan, bahwa Rumah Palimasan memiliki ciri antara lain, memiliki atap perisai, berbentuk persegi panjang, tangga masuk dari muka ke pelataran dalam.

Bangunan jenis ini juga memiliki hiasan berbentuk jamang, tidak adanya panapih atau kayu yang diukir yang dipasang sekeliling bawah bangunan, namun memiliki palipis atau papan lisplang yang dipasang mengelilingi cucur atap pada rumah.

Halaman:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev