
Bagaimana rasanya dilayani dengan cepat dan ramah saat sedang panik karena kartu telepon tiba-tiba tak berfungsi? Itulah yang dialami Pimpinan Redaksi Banuaterkini.com, MS Shiddiq, ketika kartu Telkomsel yang sudah digunakannya lebih dari sepuluh tahun mendadak tidak bisa menelepon, menerima panggilan, maupun SMS.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Awalnya ia mengira ponselnya bermasalah, tetapi setelah dicek ternyata semua normal.
Ia pun mendatangi GraPARI Telkomsel Jalan Ahmad Yani Km 5,2 Banjarmasin untuk mencari solusi, sayangnya, kantor layanan itu sedang tidak beroperasi karena renovasi.
Papan putih bertuliskan “Dalam Proses Renovasi” kini terpasang di depan GraPARI Telkomsel Jalan Ahmad Yani Km 5,2, Banjarmasin.
Bangunan yang biasanya ramai oleh antrean pelanggan itu tampak sunyi. Namun, pelayanan Telkomsel tak benar-benar berhenti.

Semua aktivitas sementara dialihkan ke GraPARI Lambung Mangkurat, yang menempati gedung eks Kantor Telkom tak jauh dari pusat kota.
Bagi sebagian pelanggan, perubahan ini mungkin sedikit merepotkan.
Tapi bagi Pimpinan Redaksi Banuaterkini.com, pengalaman berpindah layanan justru menjadi kisah kecil tentang keramahan dan efisiensi pelayanan publik di era digital.
Pagi itu, Selasa (28/10/2025) sang jurnalis datang ke GraPARI Lambung Mangkurat dengan wajah sedikit bingung.
Kartu Telkomsel yang telah menemaninya lebih dari sepuluh tahun tiba-tiba tak bisa digunakan. Tak ada sinyal panggilan, pesan pun tak bisa masuk.
“Awalnya saya kira ponsel saya yang rusak,” ujarnya. “Tapi setelah dicek, semuanya normal.”
Ia pun memutuskan mendatangi GraPARI Telkomsel Ahmad Yani Km 5,2 untuk memeriksa masalahnya.
Namun begitu tiba di lokasi, ternyata kantor itu tidak beroperasi karena renovasi.
“Waktu sampai di sana, petugas keamanan menyarankan saya datang ke GraPARI Lambung Mangkurat,” ceritanya.
Langkahnya siang itu membawanya ke gedung eks Kantor Telkom di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Di ruang pelayanan yang tertata rapi dan sejuk, ia disambut oleh Achmat Ray Shandi, petugas Customer Service Reprentative Telkomsel yang ramah.

“GraPARI Pal 6 pindah ke GraPARI Lambung Mangkurat Ex Telkom sejak 14 Juli 2025 sampai sekarang karena renovasi,” jelas pria yang akrab disapa Ray ini sambil tersenyum.
Tanpa banyak tanya, Ray segera memeriksa data pelanggan. Hasilnya: kartu belum teregistrasi ulang.
“Gak apa-apa, Pak. Kita registrasi ulang aja ya. Cukup pakai NIK dan KK, nanti langsung aktif lagi,” ucap Ray menenangkan.
Tak sampai lima menit, proses selesai. “Done!” katanya, memastikan kartu kembali berfungsi.
Ray kemudian menawarkan perpanjangan masa aktif hingga sepuluh bulan ke depan hanya dengan biaya sekitar Rp97 ribu, yang bisa dilakukan langsung dari ponsel pelanggan.
“Cepat, ramah, dan gak ribet. Rasanya seperti dilayani teman lama,” ujar Pimpred Banuaterkini.com sambil tersenyum.
Ray menjelaskan bahwa GraPARI Ahmad Yani Km 5,2 memang sedang dalam proses renovasi besar-besaran sejak pertengahan Juli 2025.
“Rencananya awal tahun depan sudah selesai. Nanti pelayanan akan kembali ke sana, sementara GraPARI Lambung Mangkurat ini ditutup,” katanya.
Sementara itu, Manager Customer Care and Retention Region Kalimantan, Dwi Esti Putri, menuturkan bahwa Telkomsel kini memiliki 56 titik layanan GraPARI di seluruh Kalimantan, termasuk Banjarbaru, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan dan solusi digital terbaik. Setiap GraPARI kini bisa melayani Telkomsel dan IndiHome, termasuk aktivasi, upgrade, hingga fitur baru,” jelas Dwi Esti melalui keterangan tertulis di Banjarmasin.
Telkomsel juga menghadirkan layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) untuk mengintegrasikan layanan seluler dan internet rumah, serta menyediakan berbagai kanal digital seperti aplikasi MyTelkomsel, Asisten Virtual Telkomsel, dan Call Center 24 jam untuk memudahkan pelanggan.
Dari pengalaman sederhana itu, tersirat satu pesan kuat: teknologi mungkin terus berkembang, tetapi sentuhan manusia tak tergantikan.
Di tangan petugas seperti Ray, pelayanan digital Telkomsel terasa hidup, penuh empati, cepat, dan berjiwa melayani.
Bagi pelanggan setia, termasuk para jurnalis yang hidup dari arus komunikasi, keramahan semacam itu bukan sekadar layanan, melainkan bentuk nyata dari kepedulian dan semangat “Melayani Negeri Tanpa Batas.”