Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Selatan telah memainkan peran penting dalam upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di provinsi tersebut sejak 2019.
Banuaterkini.com, BANJARBARU - Melalui partisipasi aktif dalam Satuan Tugas (Satgas) Karhutla, Dinas PUPR Kalsel melibatkan 42 personel setiap tahunnya, yang dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk mendukung proses pembasahan lahan, terutama di area-area rawan kebakaran seperti Guntung Damar dan kawasan sekitar Bandara Syamsudin Noor.
Herry Ade Permana, Kepala Seksi Irigasi dan Air Baku Dinas PUPR Kalsel, menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya menerjunkan personel, tetapi juga membangun infrastruktur yang mendukung pengaturan pola air di wilayah-wilayah tersebut.
Dikutip dari MC Kalsel, salah satu fasilitas utama yang digunakan adalah bangunan BRK 9 yang berfungsi untuk menyalurkan air dan menjaga kualitas permukaan air tanah di kawasan yang rentan terbakar.
Dengan pola pengaturan air yang sistematis, upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan, serta mencegah gangguan terhadap operasional penerbangan akibat asap di sekitar bandara.
Selain itu, Dinas PUPR Kalsel juga terus berinovasi dengan membangun lebih banyak infrastruktur untuk mendukung mitigasi Karhutla.
Tahun ini, pembangunan infrastruktur mencakup kajian pola operasi di kawasan sekitar bandara, peningkatan bendung sawitan, dan pembangunan bendung di Ujung Jalan Makmur untuk melindungi hutan lindung.
Dinas PUPR berharap langkah-langkah tersebut dapat secara signifikan menekan angka kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan, serta menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan air yang lebih baik.