Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong peningkatan inklusi keuangan di daerah, salah satunya dengan menjaga stabilitas sektor jasa keuangan. Perkembangan sektor perbankan di Kalimantan Selatan hingga Agustus 2024 menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Kepala OJK Provinsi Kalimantan Selatan, Agus Maiyo, mengungkapkan bahwa kredit perbankan di wilayah Kalsel per Juli 2024 tercatat sebesar Rp71,81 triliun, tumbuh 23,28 persen secara year-on-year (yoy).
Pertumbuhan ini didorong oleh sektor kredit konsumtif yang menyumbang 40,40 persen dari total kredit. Dibandingkan bulan sebelumnya, kredit perbankan mengalami peningkatan signifikan, menunjukkan optimisme dalam perekonomian regional.
Tidak hanya sektor perbankan konvensional, perbankan syariah di Kalsel juga mencatatkan kinerja yang positif.
Pada periode yang sama, aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan perbankan syariah masing-masing tumbuh 13,45 persen, 13,02 persen, dan 19,70 persen secara yoy.
Agus menjelaskan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah di Kalsel mencapai 88,43 persen, dengan tingkat Non-Performing Finance (NPF) nett sebesar 0,75 persen, yang jauh lebih rendah dari ambang batas risiko yang ditetapkan.
Selain itu, OJK juga mendorong penyaluran pembiayaan dari sektor keuangan non-bank, termasuk modal ventura, yang tumbuh sebesar 10,13 persen yoy, dengan penyaluran mencapai Rp87 miliar.
Banjarmasin menjadi daerah dengan penyaluran tertinggi, mencapai Rp52 miliar atau 59,99 persen dari total penyaluran di Kalsel.
Sektor financial technology (fintech) lending juga tidak ketinggalan dalam menyumbang peningkatan inklusi keuangan.