Guna mengantisipasi lonjakan volume kendaraan pasca Lebaran 2025, Jasa Marga memberlakukan sistem contraflow di Tol Jagorawi arah Puncak mulai dari Kilometer (KM) 44+500 hingga KM 46+500 sejak pukul 06.25 WIB, Minggu (06/04/2025).

Banuaterkini.com, JAKARTA - Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Alvin Andituahta Singarimbun, menyebutkan kebijakan pemberlakuan contraflow ini diterapkan atas dasar diskresi pihak kepolisian.

"Contraflow diberlakukan untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas wisata dan silaturahmi yang terjadi pada H+5 Lebaran," ujarnya di Jakarta, dikutip dari Antara.

Peningkatan lalu lintas ini juga tercermin dari data Jasa Marga. Tercatat pada H+3 Lebaran, volume kendaraan yang melintas menuju Puncak melalui Gerbang Tol Ciawi 1 mencapai 40.004 kendaraan—naik 5,50 persen dibandingkan hari normal.

Sementara itu, arus balik dari arah Cikampek dan Puncak menuju Jabodetabek juga menunjukkan lonjakan signifikan.

Total kendaraan yang melintas melalui GT Halim, GT Cikunir 6, dan GT Ciawi 2 mencapai 130.619 unit atau melonjak 28,68 persen dari volume normal.

Lonjakan volume kendaraan pada arus balik Lebaran terlihat signifikan di sejumlah gerbang tol utama menuju Jakarta.

Gerbang Tol (GT) Halim mencatat jumlah kendaraan mencapai 67.169 unit, meningkat sebesar 7,52 persen dibandingkan volume normal sebanyak 62.470 kendaraan.

Sementara itu, lonjakan paling drastis terjadi di GT Cikunir 6, yang terhubung dengan Jalan Tol MBZ.

Di lokasi ini, tercatat 19.419 kendaraan melintas, atau melonjak tajam hingga 182,75 persen dibandingkan hari biasa yang hanya mencatat 6.868 kendaraan.

Adapun di GT Ciawi 2, tercatat sebanyak 44.031 kendaraan menuju Jakarta. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 36,87 persen dari kondisi normal, yakni 32.171 kendaraan.

Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan, memastikan saldo kartu tol elektronik mencukupi, serta mematuhi rambu lalu lintas dan arahan petugas di lapangan.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari rekayasa lalu lintas guna menjaga kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat selama masa arus balik Lebaran.