Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kembali menggelar program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan 1446 H, yang melibatkan mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) dari seluruh Indonesia.
Banuaterkini.com, BANJAR - Salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah Lembaga Kesejahteraan Anak (LKA) Raudhatul Yatama, Kabupaten Banjar, Kalsel, yang diikuti oleh 30 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE).
Kegiatan ini menjadi momen penuh makna bagi para peserta dalam menyambut bulan Ramadan.
Pesantren 1000 Cahaya Ramadan merupakan agenda tahunan BAZNAS yang bertujuan memperkuat nilai keislaman, kepedulian sosial, dan semangat berbagi di kalangan mahasiswa.
Peluncuran program ini dilakukan secara daring pada 20 Februari 2025, dipimpin oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dan Dr. HM. Imdadun Rahmat, M.Si., selaku Deputi BAZNAS RI.
Dalam acara yang berlangsung di LKA Raudhatul Yatama, mahasiswa UNUKASE berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk tausiyah inspiratif, zikir bersama, hingga berbuka puasa bersama anak-anak yatim.
Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan UNUKASE, Dwi Novi Yolanda, mengungkapkan bahwa program ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat secara langsung.
“Momen ini sangat berkesan. Mahasiswa belajar banyak hal, mulai dari makna berbagi, memperkuat spiritualitas, hingga membangun hubungan sosial dengan anak-anak yatim.
Ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi ada nilai-nilai yang terus mereka bawa ke depan,” jelasnya.
Tak hanya memberikan pengalaman emosional, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan.
Mereka berinteraksi langsung dengan anak-anak yatim, berbagi motivasi, serta mendampingi mereka dalam berbagai sesi edukatif yang dikemas dalam nuansa Ramadan.
Salah satu peserta, Ahmad Fikri, mengaku merasakan suasana Ramadan yang berbeda melalui program ini.
“Buka puasa bersama anak-anak di sini terasa lebih bermakna. Kami tidak hanya sekadar berbagi makanan, tetapi juga berbagi cerita dan semangat dalam menjalani ibadah di bulan suci,” katanya.
Selain itu, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengikuti sesi refleksi Ramadan, di mana mereka diajak untuk merenungi perjalanan spiritual masing-masing dan meningkatkan kualitas ibadah mereka di bulan yang penuh keberkahan ini.
Kegiatan ditutup dengan shalat Maghrib berjamaah dan doa bersama, dipimpin oleh Ustad Badt'urruijal yang mengajak seluruh peserta untuk merenungi keutamaan Ramadan dan memperbanyak amal ibadah.
Melalui Pesantren 1000 Cahaya Ramadan, BAZNAS terus membangun generasi muda yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki jiwa kepedulian sosial yang tinggi.
Program ini diharapkan dapat terus berlangsung di tahun-tahun mendatang, menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berbagi kebahagiaan dan memperkuat nilai keislaman di tengah masyarakat.