Eril semasa hidupnya tampak berpose dengan ibundanya Atalia Praratya. Sumber: instagram @ataliapr.
Editor: Ghazali R/M/DQ
Proses pemakaman almarhum Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, berjalan penuh haru dan khidmat. Antusiasme masyarakat untuk ikut mendoakan dan menghantarkan Eril ke peristirahatan terakhir juga sangat tinggi.
Bandung, Banuaterkini.com - Prosesi pemakaman putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz alias Eril, yang meninggal tenggelam di Sungai Aaree Swiss berlangsung khidmat. Cuaca tampak cerah. Tamu undangan dan masyarakat mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya dalam suasana haru.
Jenazah Eril diberangkan dari Gedung Pakuan Bandung bersama rombongan menuju pemakaman keluarga di Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung pada pukul 09.00 WIB. Sejak meninggalkan Gedung Pakuan, sepanjang jalan yang dilintasi rombongan pembawa jenazah Eril dipenuhi warga yang bersimpati dan melantunkan doa dan shalawat.
Kontributor Banuaterkini.com, Senin (13/06/22) melaporkan, selama prosesi pemakaman, yang berlangsung pada pukul 11.00 WIB pusara Eril dikelilingi langsung oleh keluarga besar Ridwan Kamil di dampingi sejumlah aparat dari TNI dan Polri.
Selain keluarga besar, bersama mereka juga ada lebih dari seribuan tamu undangan menghadiri pemakaman tersebut, para tokoh, pejabat di Pemprov Jabar, hingga sejumlah sahabat Ridwan Kamil. Eril dimakamkan secara Islam. Sebelum dimasukkan ke liang lahad, terlebih dahulu dikumandangkan azan. Setelah itu, Ridwan Kamil didampingi sang istri Atalia Praratya secara simbolis menutupkan tanah yang sudah disiapkan ke pusara anaknya.
Suasana di lokasi pemakaman tampak hanyut dalam keharuan. Tampak terlihat kesedihan yang ditahan Kang Emil. Di samping sang istri tampak tak kuat menahan tangis. Suasana menjadi tambah khidmat karena sebagian besar orang yang datang menggunakan pakaian berwarna gelap.
Sebelum dibacakan do'a di atas pusara Eril, kedua orang tua Eril disusul kakek neneknya terlihat menaburkan bunga. Kedunya mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak tercintanya.