Menurutnya pada tahun 1938 M saat berusia 24 tahun sesudah beliau menikah dengan seorang perempuan yang bernama Saudah, puteri dari tuan guru H.M Arsyad di Desa Kali Baru Kecamatan Batu Benawa.
Pada tahun itulah oleh mertuanya, Mahfudz Amin beserta isteri diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji seraya memperdalam ilmu pengetahuan agama.
"Setelah tiga tahun beliau pulang ke tanah air pada tanggal 8 Oktober 1941 dan sejak itulah mulai mengajar agama sambil terus belajar di samping aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan," imbuhnya.
Setelah hampir 20 tahun berkecimpung di masyarakat, akhirnya pada tahun 1958 bersama 17 orang muridnya mendirikan sebuah Pondok Pesantren dengan Dua buah bagunan berukuran 3,5x15,5 meter yang bernama Ibnul Amin.
"Dua buah bangunan tersebut digunakan sebagai ruangan dengan kapasitas Enam kamar dan yang satunya lagi sebagai dapur, sampai saat ini masih dipertahankan dan dirawat karena merupakan sejarah yang harus dilestarikan," katanya.
Menurut dia, karena usia sudah lanjut dan menderita penyakit paru-paru akhirnya pada tanggal 21 Zulhijjah 1415 H atau 21 Maret 1995 beliau menghembuskan nafas terakhir dalam pangkuan anak istrinya dan murid-muridnya pada usia 82 tahun 4 bulan 28 hari.
"Saat itu ribuan orang dengan derai tangis mengantarkan jenazah menuju pemakaman umum Pemangkih yang dimakamkan berdekatan dengan orangtua beliau H M Ramli," katanya.
Seusai pembacaan manaqib, Habib Achmad memberikan tausiah kepada jamaah yang hadir.
Menurut Habib Achmad, perjuangan pikiran dan tenaga KH Mahfuz Amin dalam mengembangkan Ponpes Ibnul Amin tidaklah sia-sia dan ternyata telah mampu menebarkan harumnya nama Ponpes ini tidak hanya di seluruh tanah air bahkan sampai ke Negara tetangga.