Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena munculnya beberapa kasus keracunan anak yang memicu keprihatinan publik. 

Banuaterkini.com, JAKARTA  — Desakan juga termasuk usulan penghentian sementara pelaksanaan MBG untuk memastikan keamanan gizi dan prosedur pengawasan.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera mengevaluasi total program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Langkah ini diambil menyusul adanya laporan keracunan makanan pada sejumlah anak penerima MBG di berbagai daerah.

Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, mengatakan pihaknya menerima keluhan terkait makanan MBG yang tidak layak konsumsi, mulai dari bau, tekstur berubah, hingga basi.

Hasil survei KPAI di 12 provinsi terhadap lebih dari seribu responden anak juga mengungkap sebagian pernah menerima makanan dengan kondisi meragukan.

“Kami mendorong pemerintah menghentikan sementara distribusi MBG sampai ada instrumen pengawasan yang lebih ketat. Jangan sampai program baik ini justru membahayakan kesehatan anak,” ujar Jasra, seperti dikutip dari Kkompas.com. 

KPAI menekankan bahwa hak anak untuk memperoleh makanan bergizi dan aman harus menjadi prioritas utama.

Mereka juga meminta BGN memperbaiki prosedur distribusi, penyimpanan, dan mekanisme pelaporan keracunan agar standar kebersihan lebih terjamin.

Desakan evaluasi ini disambut baik oleh sejumlah organisasi masyarakat yang menilai kecepatan program tidak boleh mengorbankan keselamatan anak.

BGN sendiri menyatakan siap mengkaji ulang seluruh prosedur MBG demi mengembalikan kepercayaan publik.