Limfoma pada anak kerap sulit dikenali sejak dini karena gejalanya mirip penyakit ringan. Namun, kewaspadaan orang tua sangat penting untuk mempercepat diagnosis dan pengobatan.

Banuaterkini.com, JAKARTA – Kanker limfoma pada anak masih menjadi tantangan besar dalam dunia medis karena gejalanya kerap samar.

Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa benjolan di leher atau demam berkepanjangan bisa menjadi tanda awal penyakit serius.

Dokter spesialis anak konsultan hematologi onkologi, dr. Mururul Aisyi dari RS Kanker Dharmais, menjelaskan bahwa pembesaran kelenjar getah bening di leher adalah gejala paling umum.

Namun, gejala ini sering diabaikan karena dianggap sebagai akibat infeksi biasa.

“Pada anak, pembesaran kelenjar di atas 2 cm perlu dicurigai. Terutama bila benjolan berada di area supraklavikula (tulang selangka), meskipun ukurannya masih kecil,” ujar dr. Aisyi, dikutip dari detikhealth.

Selain benjolan, tanda lain yang sering muncul meliputi demam berkepanjangan, kelelahan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, hingga keringat malam.

Gejala-gejala tersebut sering disalahartikan sebagai penyakit ringan sehingga memperlambat proses diagnosis.

Ahli kesehatan menekankan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Dengan kemajuan pengobatan, anak penderita limfoma memiliki harapan hidup lebih baik jika penyakit terdeteksi pada tahap awal.

Orang tua diimbau tidak menunda pemeriksaan medis bila anak mengalami pembesaran kelenjar yang tidak kunjung hilang lebih dari dua minggu.

Pemeriksaan lebih cepat akan membantu menentukan penyebab benjolan sekaligus mempercepat langkah penanganan.