Film terbaru karya Paul Thomas Anderson, One Battle After Another, resmi tayang di sejumlah bioskop Indonesia. Berikut resensi yang menyoroti keunggulan sekaligus kelemahan film epik ini.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Film One Battle After Another (2025) hadir sebagai thriller aksi bernuansa politik dengan latar revolusi dan konflik keluarga.
Dibintangi Leonardo DiCaprio sebagai Bob Ferguson, kisah ini mengikuti perjalanan seorang mantan revolusioner yang harus kembali berhadapan dengan musuh lama demi menyelamatkan putrinya, Willa.
Perburuan lintas negara yang ia tempuh menghadirkan adegan penuh ketegangan, diwarnai tema besar tentang ideologi, kekuasaan, dan perjuangan.
Anderson menempatkan narasi ini bukan sekadar tontonan aksi, melainkan satire yang menyinggung polarisasi sosial dan ekstremisme politik.
Kelompok radikal “French 75” digambarkan sebagai simbol pertarungan antara kekuasaan negara dan perlawanan rakyat.
Dari sini, film ini tak hanya berfokus pada fisik pertempuran, tetapi juga menawarkan refleksi tentang kondisi masyarakat global.
Secara visual, film ini patut diapresiasi. Sinematografi memikat dengan adegan kejar-kejaran di gurun yang dinilai sebagai klimaks paling memukau.
Dukungan musik dari Jonny Greenwood menambah intensitas suasana, membuat penonton larut dalam atmosfer menegangkan.
Di sisi akting, Leonardo DiCaprio berhasil menampilkan sosok ayah yang rapuh sekaligus tegar, sementara Chase Infiniti sebagai Willa menjadi pusat emosional cerita.
Meski begitu, film ini tidak lepas dari kekurangan. Narasi yang padat dengan banyak subplot membuat alur kadang terasa meloncat-loncat.
Beberapa kritikus menilai tokoh antagonis Kolonel Lockjaw terjebak dalam karikatur, sehingga kurang memberi kedalaman psikologis.
Durasi sepanjang 162 menit juga menjadi tantangan, terutama bagi penonton yang kurang terbiasa dengan gaya eksperimental Anderson.
Namun secara keseluruhan, One Battle After Another tetap menjadi tontonan penting bagi penikmat film berkualitas.
Keberanian Anderson memadukan aksi, satire politik, dan drama keluarga menjadikannya sebuah karya yang relevan dengan kondisi dunia saat ini.
Film ini direkomendasikan bagi mereka yang mencari pengalaman menonton berbeda, penuh ketegangan sekaligus pemikiran.
Dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, One Battle After Another pantas mendapat nilai positif.
Ini adalah film besar yang layak disaksikan di layar lebar, meski membutuhkan kesabaran lebih untuk menikmati kompleksitas ceritanya.