Laporan: Annisa Salsabiela

Sabiphoria Fest Banjarbaru 2023, yang sebelumnya sempat tertunda, akhirnya digelar pada Sabtu (23/12/2023). Konser musik yang menghadirkan sejumlah musisi era 2000-an itu tak hanya menyuguhkan hiburan bagi para pencintanya. Konser ini juga diklaim sebagai Konser Kemanusiaan pertama yang ada di Bumi Lambung Mangkurat.

Banjarbaru, Banuaterkini.com - Sabiphoria Fest yang seharusnya digelar pada 11 November lalu akhirnya bisa diselenggarkan di Amanah Borneo Park, Banjarbaru pada Sabtu (23/12/2023).

Informasi yang berhasil dihimpun, sebelumnya terjadi penundaan lantaran masih adanya kendala pada proses perizinan, sehingga Sabiphoria Fest yang sebelumnya dijadwalkan akan menghadirkan Tipe-X sebagai arti utama, terpaksa ditunda hingga menjelang tutup tahun 2023. 

Dikutip dari unggahan akun Instagram @sabiphoriafest, Sabi Project mengumumkan bahwa ada perubahan line-up artis yang datang. Konser ini disebutkan Sabi Project dimeriahkan oleh beberapa artis seperti NDX. A.K.A, Feel Koplo, Davi Sihumbing, PPKM Koplo dan Rebbelion Rose.

Meski terjadi perubahan line-up artis, antusiasme masyarakat Kalsel untuk menyaksikan konser ini tetap tinggi.

Hal itu dapat dilihat dari tingginya animo masyarakat membeli tiket melalui etupay.tunaipay.com. Meski harga tiket dibandrol bervariasi mulai Rp50.000 per tiket hingga Rp344.444 per 10 tiket, dikabarkan tiket tersebut sold out sebanyak 40.000 tiket.

Promotor Konser Sabiphoria Fest 2023, Sabi Project menegaskan, bahwa 10 persen dari dana yang terkumpul dari penjualan tiket akan disalurkan kepada saudara korban kemanusiaan yang ada di Palestina.

Acara tersebut berjalan dengan sangat meriah, banyak para remaja yang ikut bernyanyi dan berjoget bersama dengan para guest star. Puncaknya terjadi pada saat NDX AKA sudah mulai membawakan lagu lagu andalannya yang berbahasa Jawa.

NDX AKA sendiri merupakan kelompok dangdut hip hop dengan lirik berbahasa Jawa yang berasal dari Jogja. Kelompok musik ini berdiri pada tahun 2011.

Kelompok musik yang beranggotakan Yonanda Frisna Damara dan Fajar Ari. Sebelum terkenal melalui puluhan lagu yang sudah mereka rekam, mereka berdua adalah kuli bangunan yang mengembangkan bakat alam, tanpa pernah mengenyam pendidikan musik.

Lagu yang memopulerkan mereka antara lain Kimcil Kepolen, Bojoku Digondol Bojone, Terminal Giwangan, dan Sayang yang juga dipopulerkan oleh Via Vallen.

Editor: Ghazali Rahman