Ketua Umum Dewan Pergerakan Advokat Republik Indonesia (DePA-RI), Luthfi Yazid secara resmi membuka Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) di Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Jumat (08/08/2025).
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Acara ini merupakan penyelenggaraan kedua hasil kolaborasi antara DePA-RI dan FH ULM, dengan sebanyak 25 peserta yang berasal dari kalangan akademisi dan lulusan fakultas hukum dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Selatan.
Dalam sambutannya, Luthfi menekankan pentingnya sikap adaptif dan semangat belajar berkelanjutan di tengah percepatan dinamika hukum dan teknologi.
“Jangan berhenti belajar dan tetap semangat. Dunia hukum dan teknologi terus berubah cepat. Banyaklah membaca, menulis, berdiskusi, dan cari mentor yang berintegritas serta punya wawasan luas agar proses belajar makin cepat,” ujar Luthfi di hadapan peserta.
Dikenal sebagai advokat yang pernah terlibat dalam sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2019 dan 2024, Luthfi juga mengingatkan para calon advokat agar tidak hanya menjadi "jago kandang".
“Jangan puas hanya berkiprah di daerah. Perluas networking ke tingkat nasional dan internasional,” tegasnya.
Dalam sesi wawancara, Luthfi didampingi oleh Sekjen DePA-RI Sugeng Aribowo dan Bendahara Umum Pramono Istanto.
Ia mengajak para anggota DePA-RI untuk aktif dalam berbagai kegiatan bersama organisasi advokat global.
DePA-RI sendiri dijadwalkan akan menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga hukum bergengsi di Singapura. MoU akan ditandatangani bulan ini bersama Law Society of Singapore, Singapore International Arbitration Center (SIAC), dan Singapore International Mediation Center (SIMC).
Selain itu, delegasi DePA-RI juga akan melakukan kunjungan kehormatan ke KBRI Singapura.
Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Hukum ULM, Sapruddin, menyambut baik kelanjutan kerja sama dengan DePA-RI. Ia berharap program PKPA ini bisa menjadi jembatan sinergi antara dunia akademik dan praktik hukum.
“Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut. Ajakan Ketua Umum DePA-RI untuk bersinergi sangat kami apresiasi, karena kolaborasi antara akademisi dan praktisi penting untuk masa depan hukum Indonesia,” ujar Sapruddin, didampingi Koordinator Pascasarjana FH ULM, Dr. Ahmad Saufi, SH, MH.
Melalui kerja sama ini, DePA-RI dan FH ULM berupaya mencetak advokat-advokat yang tidak hanya kompeten secara hukum, tetapi juga siap menghadapi tantangan global.