Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) berhasil mengungkap sindikat narkoba lintas provinsi senilai lebih dari Rp110 miliar yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan besar Fredy Pratama.
Banuaterkini.com, BANJARBARU — Sebanyak 60 tersangka ditangkap dalam operasi gabungan, sementara barang bukti narkotika dalam jumlah fantastis dimusnahkan sebagai bentuk komitmen perang melawan narkoba.
Barang bukti tersebut meliputi 101,6 kilogram sabu-sabu, 11.973 butir ekstasi, serta 134 gram serbuk ekstasi, hasil sitaan dari 45 kasus di berbagai wilayah Kalsel, termasuk Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, Barito Kuala, hingga Hulu Sungai Tengah.
Nilai ekonomi narkotika yang dimusnahkan mencapai ratusan miliar rupiah, dengan potensi penyelamatan sekitar 520 ribu jiwa dari ancaman penyalahgunaan.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan menegaskan, penangkapan ini menyingkap jaringan yang tidak hanya beroperasi di Kalimantan, tetapi juga terhubung dengan daerah lain seperti Jawa Barat, Jambi, Jakarta, hingga Sulawesi Selatan.
“Sebagian tersangka memiliki indikasi keterhubungan dengan jaringan Fredy Pratama yang selama ini dikenal sebagai salah satu sindikat terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.
Dari 60 tersangka, 59 orang laki-laki dan satu perempuan, yang berperan sebagai kurir, pengedar, hingga pengendali peredaran.
Polisi menyebut sebagian jaringan ini dikendalikan dari luar provinsi dan memanfaatkan jalur transportasi darat maupun laut untuk memasok barang haram.
Saat ini, penyidik tengah mengembangkan kasus untuk membongkar aktor-aktor besar lainnya.
Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin yang turut hadir dalam pemusnahan barang bukti menekankan pentingnya peran lintas sektor.
Ia menyerukan agar pemberantasan narkoba dibarengi dengan pembangunan fasilitas rehabilitasi, sehingga korban penyalahgunaan dapat pulih.
“Perang terhadap narkoba tidak bisa hanya mengandalkan polisi, tetapi perlu keterlibatan semua pihak, termasuk swasta,” ujarnya.
Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa jaringan narkotika nasional dan internasional masih aktif menyasar Indonesia.
Polda Kalsel memastikan operasi lintas daerah akan diperkuat untuk menutup ruang gerak sindikat. Aparat juga mengimbau masyarakat berani melapor bila menemukan indikasi peredaran narkoba.
Sinergi aparat dan publik disebut menjadi kunci dalam menyelamatkan generasi dari ancaman narkoba.