Laporan: Ariel Subarkah l Editor: Ghazali Rahman
Kekayaan seorang pegawai di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) segera diperiksa oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menyusul viral di media sosial sang anak usai mengaiaya seorang pelajar dan gemar pamer harta kekayaan orang tuanya.
Jakarta, Banuaterkini.com - Dirjen Pajak, Suryo Utomo mengungkapkan, pihaknya akan segera menyelidiki harta kekayaan kekayaan Rafael Alun Trisambodo, salah seorang pejabat di DJP yang anaknya viral di media sosial.
Menurut Suryo, saat ini pihaknya melalui unit kepatuhan internal dan transparansi sumber daya aparatur bekerjasama dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan tengah memeriksa Rafael Alun Trisambodo.
“Saat ini unit kepatuhan internal DJP yakni Direktorat Kepatuhan Internal dan Transparansi Sumber Daya Aparatur (KITSDA) bekerja sama dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan tengah memanggil pegawai tersebut dalam rangka pemeriksaan,” kata Suryo dalam keterangan resmi yang Banuaterkini.com, Rabu (22/02/2023).
Menurut Suryo, Kemenkeu memiliki mekanisme pencegahan dan deteksi terhadap pelanggaran integritas, salah satunya melalui analisis dan pemeriksaan terhadap Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Aplikasi Laporan Perpajakan dan Harta.
Rafael Alun sendiri merupakan Kepala Bagian umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II.
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Rafael tercatat memiliki harta kekayaan yang fantastis, dengan total kekayaan sebesar Rp 56 miliar. Hartanya paling banyak berupa tanah dan bangunan di berbagai daerah.
Aset lainnya adalah dua mobil yaitu Toyota Camry Sedan dan Toyota Kijang. Menariknya, tak ada motor gede Harley Davidson dan mobil Jeep Rubicon, seperti yang dipakai Mario di media sosial.
Selain itu, Rafael juga tercatat tak memiliki utang. Harta bergerak lainnya Rp 420.000.000, surat berharga Rp 1.556.707.379, kas dan setara kas Rp 1.345.821.529, hingga harta lainnya Rp 419.040.000.
Suryo juga mengecam gaya hidup mewah dan sikap pamer harta jajarannya.
“Gaya hidup mewah tersebut tidak cocok dengan nilai-nilai organisasi dan dapat menggerus kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah, khususnya DJP,” tutur Suryo.
Lebih lanjut Suryo menegaskan bahwa DJP dan Inspektorat Jenderal Kemenkeu siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum yang berwenang dalam penyelesaian kasus tersebut.
“Kasus tersebut kini tengah ditangani oleh aparat penegak hukum yang berwenang, dan kami siap bekerja sama, kooperatif, dan sportif,” katanya.
Sebelumnya, seperti banyak diberitakan berbagai media, bahkan viral di media sosial kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo (MDS) anak Rafael Alun Trisambodo terhadap seorang remaja di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Korban yang bernama David itu dianiaya di Komplek Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023) lalu.
David ternyata anak dari salah satu pengurus GP Ansor. Korban sampai mengalami luka serius hingga koma dan masuk ICU RS Medika, Jakarta Barat.
Kasus ini viral setelah diunggah oleh akun Twitter @LenteraBangsaa_ pada dan kembali diunggah akun Instagram @terang_media pada Rabu, (22/2/2023).
Pelaku penganiayaan diduga dilakukan pemuda pengendara mobil mewah Rubicon hitam.
Usai kasus dugaan penganiayaan remaja di Jaksel yang menyeret nama Mario Dandy Satrio mulai dicari warganet.
Warganet murka karena Mario Dandy Satrio anak pejabat Dirjen Pajak itu membuat seorang remaja terkapar di rumah sakit hingga koma.
Berdasarkan keterangan Polres Metro Jakarta Selatan, David dianiaya oleh MDS di depan rumah temannya, MR, di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard.
"MDS mendatangi rumah MR di Komplek Grand Permata setelah mendapat kabar bahwa korban sedang bermain di sana. MDS awalnya hanya meminta klarifikasi kepada korban soal laporan yang didapat dari saudari A," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam, Rabu (22/2/2023). "Namun klarifikasi tersebut berujung pada perdebatan dan MDS akhirnya menganiaya korban di depan rumah MR," ujar Ade Ary.
Kini, MDS tengah ditahan di sel Polres Metro Jakarta Selatan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.