Editor: Ghazali Rahman
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah mengajukan bantuan sebanyak 10 helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel.
Banjarbaru, Banuaterkini.com - Pelaksana Harian (Plh) BPBD Kalsel, Bambang Deni Mulyadi mengatakan, bahwa pengajuan helikopter tersebut dimaksudkan untuk memperluas jangkauan area kebakaran yang tidak bisa dilalui transportasi darat.
“Helikopter kita gunakan untuk menjangkau area kebakaran yang sulit dilalui oleh transportasi darat,” kata kata Bambang Dedi Mulyadi, Minggu (18/06/2023) seperti dikutip Antaranews.com.
Bambang menyebutkan proposal bantuan helikopter tersebut telah diterima oleh BNPB dan kedatangan helikopter direncanakan pada akhir Juni hingga Juli mendatang.
“Kita terus berkoordinasi dengan BNPB agar bantuan helikopter secepatnya didatangkan,” ucapnya, dikutip Banuaterkini.com, Senin(19/06/2023).
Ia menuturkan terkait 10 bantuan helikopter tersebut memiliki jenis dan fungsi yang berbeda. Dia memaparkan sebanyak dua unit helikopter digunakan untuk berpatroli di seluruh wilayah Kalsel. Sedangkan delapan unit lagi merupakan helikopter “water bombing”.
Bambang mengatakan penanganan karhutla menggunakan helikopter di Kalsel sangat dibutuhkan karena termasuk sebagai daerah rawan karhutla.
Lebih lanjut, medan lapangan di Kalsel juga termasuk sulit karena banyak rawa dan hutan belantara yang sulit dilalui menggunakan transportasi darat.
Ia mengungkapkan BPBD Kalsel mengajukan bantuan helikopter merupakan tindak lanjut menyikapi semakin luasnya karhutla melanda Kalsel khususnya di daerah Bandara Syamsudin Noor yang menjadi prioritas pencegahan bencana kabut asap akibat karhutla.
Hal tersebut sebagai sikap ekstra siaga Tim BPBD Kalsel dalam upaya dini pencegahan karhutla.Bambang juga meminta kepada seluruh jajarannya di kabupaten dan kota agar selalu melakukan pemeliharaan peralatan secara rutin guna mempermudah penanganan saat terjadi karhutla.
Sementara itu, Manager Pusdalops BPBD Kalsel Ricky Ferdyanto mengatakan ada sebanyak 2.000 lebih titik api yang menyebar di Kalsel.
Ia menyebutkan kebakaran terluas di Kabupaten Tanah Laut yakni sekitar 47 hektare lahan.
“Kebakaran sudah melanda sekitar 100 hektare wilayah di Kalsel,” pungkasnya.