Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pariwisata berkomitmen mengembangkan pariwisata ramah Muslim agar diakui di tingkat nasional maupun internasional.

Banuaterkini.com, BANJARMASIN – Plt. Kepala Dispar Kalsel, Muhammad Syarifuddin, menegaskan pariwisata halal tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan fasilitas ibadah, tetapi juga mencakup pengalaman wisata yang aman, nyaman, serta sesuai prinsip syariah.

Menurutnya, keberhasilan dalam penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 akan berdampak positif terhadap citra dan daya saing pariwisata daerah.

“Koordinasi lintas sektor menjadi kunci, mulai dari ketersediaan destinasi, kuliner halal, fasilitas pendukung, hingga promosi yang efektif,” kata Syarifuddin, Rabu (20/08/2025).

Ia menjelaskan IMTI merupakan program nasional yang melakukan survei langsung ke seluruh provinsi, termasuk Kalsel, dengan fokus pada fasilitas umum bernuansa religi bagi wisatawan Muslim.

Pemprov Kalsel juga telah memperkuat regulasi melalui Pergub Kalsel No 43 Tahun 2023 tentang pariwisata.

Dengan dasar hukum ini, Syarifuddin berharap sinergi lintas sektor dapat meningkatkan peringkat Kalsel dalam IMTI 2025 dan mengukuhkan Banua sebagai destinasi wisata ramah Muslim.

“Saat ini Kalsel masuk 10 besar nasional dari 15 provinsi yang sudah tercatat dalam kategori IMTI. Dengan dukungan semua pihak, peringkat kita diharapkan terus meningkat,” pungkasnya.