Kota Banjarbaru resmi memasuki babak sejarah baru setelah Erna Lisa Halaby dilantik sebagai Wali Kota perempuan pertama, didampingi Wartono sebagai Wakil Wali Kota untuk masa jabatan 2025–2030.
Banuaterkini.com, BANJARBARU — Pelantikan ini digelar khidmat di Aula Ideham Chalid, Kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Sabtu (21/06/2025).
Gubernur Kalimantan Selatan Haji Muhidin memimpin langsung pengambilan sumpah jabatan, mewakili Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Pelantikan ini merupakan hasil dari Pilkada serentak 2024 yang berlangsung aman dan demokratis.
Turut hadir dalam acara tersebut para kepala daerah se Kalimantan Selatan, jajaran Forkopimda provinsi dan kota, serta para kepala SKPD Banjarbaru.
Pj Wali Kota sebelumnya, Subhan Nor Yaumil, secara resmi menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada pasangan terpilih melalui penandatanganan berita acara dan fakta integritas.
Secara hukum, pelantikan ini merupakan tahapan final dalam proses Pilkada sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah.
Pengambilan sumpah jabatan oleh gubernur merupakan delegasi kewenangan langsung dari Mendagri sesuai dengan ketentuan Pasal 164 UU Pilkada, yang menegaskan legalitas penuh atas pelantikan kepala daerah hasil pemilihan langsung oleh rakyat.
Pemasangan tanda jabatan dan penandatanganan fakta integritas juga mencerminkan aspek yuridis dan etis dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Fakta integritas menjadi simbol komitmen kepala daerah untuk menjalankan pemerintahan secara transparan, akuntabel, dan bebas dari korupsi, kolusi, serta nepotisme (KKN).
Pelantikan Erna Lisa Halaby sebagai perempuan pertama yang memimpin Banjarbaru mengukir sejarah penting, terlebih di tengah sorotan nasional terhadap pentingnya representasi gender dalam kepemimpinan publik.
Gubernur Muhidin dalam sambutannya menegaskan pentingnya kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat dan dijalankan dengan “hati serta amanah.”
Harapan besar juga disematkan pada slogan "Banjarbaru Emas" (Elok, Maju, Adil, dan Sejahtera) yang menjadi janji politik utama pasangan terpilih.
Lisa Halaby menyampaikan komitmen untuk menghadirkan tata kelola pemerintahan yang inklusif dan kolaboratif.
Program-program prioritas disebut akan difokuskan pada pelayanan publik yang efisien, pembangunan berkelanjutan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Sebagai ibu kota Kalimantan Selatan, transformasi Banjarbaru ke depan akan menjadi barometer keberhasilan otonomi daerah dan implementasi pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.