Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebut peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 828/BS Brigade Infanteri 86/Mandau di Kabupaten Tanah Bumbu sebagai momentum strategis dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah.
Banuaterkini.com, BATULICIN - Menurut M Yasin Toyib, groundbreaking bukan sekadar simbol pembangunan fisik, tetapi merupakan awal sinergi bersar antara TNI dan pemerintah daerah.
"Groundbreaking ini bukan hanya simbol pembangunan fisik, tapi juga awal dari sinergi besar antara TNI dan pemerintah daerah untuk mempercepat kemajuan wilayah," ujarnya saat menghadiri acara tersebut pada Kamis, (15/05/2025), di Desa Sarigadung, Kecamatan Simpang Empat.
Dalam kegiatan yang turut dihadiri Gubernur Kalsel Haji Muhidin, Pangdam VI/Mulawarman, serta mantan Bupati Tanah Bumbu dr. HM Zairullah Azhar dan jajaran Forkopimda, pembangunan markas Yonif TP 828/BS disebut sebagai bagian dari rencana nasional pembentukan 100 Batalyon Infanteri Teritorial oleh Kementerian Pertahanan RI.
Tujuannya, memperkuat peran TNI dalam operasi militer selain perang (OMSP), termasuk mendukung pembangunan daerah.
Plt. Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel yang turut mendampingi, menambahkan bahwa keberadaan satuan teritorial seperti Yonif 828 akan sangat membantu dalam berbagai aspek pembangunan, mulai dari infrastruktur dasar, peningkatan sarana prasarana publik, hingga penguatan ketahanan wilayah secara menyeluruh.
Gubernur Kalsel Haji Muhidin menyatakan bahwa pemerintah provinsi sangat mengapresiasi pembangunan ini.
Menurutnya, kehadiran Yonif TP 828/BS akan memperkuat pertahanan dan memberi dampak positif bagi masyarakat, baik dari sisi keamanan maupun pembangunan sosial ekonomi.
"Ini bukan hanya soal militer, tapi juga strategi pembangunan jangka panjang. TNI akan jadi mitra aktif dalam mendukung program prioritas pembangunan daerah," ujarnya dalam sambutan.
Selain itu, keberadaan markas militer di Tanah Bumbu diharapkan mampu menciptakan efek ganda (multiplier effect) bagi masyarakat sekitar, terutama dalam mendorong kegiatan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Peletakan batu pertama ini menjadi tonggak penting bagi Kalimantan Selatan, khususnya Tanah Bumbu, sebagai kawasan yang terus berkembang dalam skema pembangunan nasional.
Pemerintah daerah pun menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan TNI demi mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.