Laporan: Ari Cahyadi l Editor: Ghazali Rahman

Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta menuturkan, tatakelola pemerintahan yang baik dapat membawa kemajuan yang pesat untuk pembangunan Kabupaten Tala.

Pelaihari, Banuaterkini.com - Menurut Bupati Sukamta, pada masa transisi di tahun 2024 nanti ada beberapa prioritas pembangunan infrastruktur yang menjadi hajat hidup orang banyak di Kabupaten Tala.

"Pada masa transisi di tahun 2024 nanti, ada beberapa prioritas pembangunan infrastruktur yang menjadi hajat hidup orang banyak di Kabupaten Tala," kata Sukamta saat memberikan arahana pada kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024 Daerah Pemilihan (Dapil) 3 yang meliputi Kecamatan Panyipatan, Takisung, Kurau dan Bumi Makmur

Ia menambahkan, bahwa pengembangan dari sisi ekonomi ketahanan pangan harus difokuskan, karena saat ini sudah ada 16 negara di dunia yang menjadi pasien International Monetary Fund (IMF).

”Banyak negara yang terlilit hutang dengan IMF karena mengalami krisis keuangan akibat dari kurangnya ketahanan pangan. Dari sisi ekonomi dan secara produksi sektor pangan harus kita kembangkan,” ujarnya.

Selain itu, Sukamta juga menjelaskan bahwa pengembangan potensi alam di Bumi Tuntung Pandang untuk sektor pariwisata harus dilakukan. 

Pasalnya, menurut Sukamta, sektor pariwisata adalah lokomotif bagi pelaku UKM dan UMKM. Maka dari itu menurutnya, diperlukan promosi yang kreatif sehingga bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang berkunjung ke Kabupaten Tala.

”Saya ingin mempromosikan wisata kita melalui film, yang mana dalam film itu kita mempromosikan semua potensi Tala, baik potensi alam, budaya, tradisi, etnik serta aktivitas ekonominya. Semua ingin kita promosikan, keinginan kita itu juga disambut menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mulai tanggal 22 Februari tahun ini shooting mulai dilakukan beberapa casting juga sudah dilakukan,” beber Sukamta.

Lebih lanjut Sukamta mengungkapkan, bahwa 70 persen pemeran film tersebut berasal dari Kabupaten Tala. sehingga menurutnya dana yang keluar sebesar Rp5,5 miliar tetap berputar di Kabupaten tala.

”Secara ekonomi perputaran uangnya berada di Tala saja, karena lokasi shooting tentunya di Tala. Ditambah dengan 70 persen pemerannya berasal dari Tala tentunya mendukung perekonomian kabupaten kita sendiri, apapun kita upayakan agar ekonomi masyarakat kita berjalan dengan baik,” pungkasnya.