
Ketua Koperasi Konsumen Syariah Ar Rahmah, Sutjipto, mengajak generasi muda Kalimantan Selatan untuk tidak berhenti pada seruan semangat Sumpah Pemuda, tapi menjadikannya langkah nyata dalam menggerakkan ekonomi kreatif berbasis limbah.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN — Kepada wartawan yang menemuinya, Jumat (24/10/2025), Sutjipto menegaskan bahwa kreativitas anak muda harus diarahkan pada solusi nyata bagi lingkungan dan ekonomi lokal.
“Sampah itu bukan masalah, tapi peluang. Dari plastik, kayu, hingga lidi bisa diolah jadi produk bernilai jual tinggi,” katanya.
Ia mencontohkan, limbah plastik bisa dijadikan paving block, potongan kayu ulin dan galam menjadi kerajinan tangan, dan lidi pelepah kelapa dijadikan piring ramah lingkungan.
Menurutnya, karya-karya ini bukan hanya mengurangi sampah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru di Banua.
“Kalau yang kreatifitasnya bagus, hasilnya bukan cuma bermanfaat buat diri sendiri tapi juga orang lain,” ucapnya.
Sutjipto juga menyoroti dukungan pemerintah terhadap sektor ekonomi kreatif dan koperasi yang semakin nyata.
Ia menilai program pendirian 80 ribu koperasi desa dan kelurahan adalah peluang besar bagi anak muda Banua untuk berinovasi dan berkolaborasi.
“Pemerintah sudah kasih panggungnya, sekarang giliran anak muda yang tampil,” ujarnya sambil tersenyum.
Menurutnya, dengan memanfaatkan teknologi dan jejaring koperasi, Kalimantan Selatan bisa menjadi contoh sukses ekonomi kreatif berbasis syariah yang memberdayakan masyarakat dari akar rumput.