Suara jeritan dan tangis pecah saat api membakar tiga rumah warga di Desa Baharu Utara, Pulau Laut Sigam, Jumat (16/05/2025). Tak hanya rumah, uang tunai puluhan juta rupiah ikut ludes dilalap api, membuat warga histeris dan nyaris tak percaya dengan apa yang terjadi di depan mata mereka.
Banuaterkini.com, KOTABARU - Musibah kebakaran hebat terjadi sekitar pukul 08.30 Wita di Jalan Tirawan, RT 8 RW 3, Desa Baharu Utara, Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru.
Api dengan cepat membakar tiga rumah milik warga, menyebabkan kepanikan luar biasa di lingkungan sekitar.
Menurut informasi dari Kepala Desa Baharu Utara, Zamzamie, terdapat 4 Kepala Keluarga (KK) dengan total 8 jiwa yang terdampak langsung.
Rumah yang terbakar milik Subli (3 keluarga), Abran (3 keluarga), Khairunnisa (2 keluarga), dan Barniah (1 keluarga).
“Ini bencana sosial yang sangat kami sesalkan. Para korban sudah kami data, dan telah menerima bantuan darurat dari Dinas Sosial,” ujar Kepala Desa Baharu Utara, Zamzamie, menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Kronologi kejadian diungkap Kasatpol PP dan Damkar Kotabaru, Akhmad Rajudinoor.
Ia menjelaskan bahwa api pertama kali muncul dari dapur rumah Subli, yang masih menggunakan tungku kayu bakar.
Karena seluruh bangunan terbuat dari kayu dan saling berdempetan, kobaran api menyebar dengan cepat.
Petugas damkar yang datang ke lokasi langsung melakukan pemadaman.
Namun yang mengejutkan, saat proses pembasahan puing-puing, ditemukan gepok uang tunai pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 dalam kantong plastik hitam.
Uang tersebut sebagian besar sudah gosong, membuat warga yang menyaksikan kejadian itu histeris dan terpukul.
“Saat terdengar ada uang korban, kami langsung mundur dari titik tersebut. Kami tidak ingin terjadi kesalahpahaman karena barang berharga korban menyangkut privasi,” ujar Irsan, petugas Damkar yang ikut berjibaku.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kades Baharu Utara, Zamzamie mengungkapkan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, termasuk uang dan aset berharga yang sempat disimpan di dalam rumah.
Pihak desa dan pemerintah daerah saat ini terus berupaya membantu para korban dengan tempat tinggal sementara dan bantuan logistik.
Ia juga menambahkan bahwa korban telah mendapatkan bantuan darurat dari Dinas Sosial, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan masyarakat sekitar.
"Terkait uang yang terbakar dan masih bisa diselamatkan, kami sudah berkordinasi dengan Bank BPD Kalsel untuk melakukan penggantian," pungkas Zamzamie.
Bantuan berupa kebutuhan pokok dan keperluan mendesak lainnya langsung disalurkan begitu pendataan awal selesai dilakukan.
Hingga berita ini diturunkan pihak kepolisian masih menyelidiki sebab musabat kebakaran yang melanda kawasan tersebut.