Bahaya zat yang terkandung pada tumbuhan kecubung kini menjadi penyebab banyak penggunanya dilarikan ke rumah sakit.
Banuaterkini.com, BANJARBARU – Haniffah Aulia Putri., S., farm seorang Pharmacist, membagikan informasi terkait zat berbahaya tersebut di akun Instagramnya, @haniffah.ap. Senin (15/07/24).
Dalam video yang dibagikan di Instagram Reels, Haniffah menyebutkan dua zat berbahaya yang terkandung dalam kecubung adalah hiosin dan atropin.
Ia menjelaskan jika senyawa tersebut sampai ke otak, pengguna kecubung dapat mengalami halusinasi hingga kerusakan otak jangka panjang atau permanen.
“Atropin adalah zat yang sangat kuat dan bekerja dengan melemahkan otot. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan menyebar ke paru-paru, atropin dapat melemahkan bronkus sehingga menyebabkan gagal napas. Selain itu, atropin juga melemahkan otot-otot di jantung, yang bisa berakibat fatal,” jelas Haniffah.
Meski demikian, masih banyak masyarakat yang menyepelekan bahaya kecubung. Bahkan ada yang berasumsi bahwa susu beruang bisa menetralkan efek racun kecubung, padahal ini adalah kesalahpahaman yang berbahaya.
Haniffah menekankan pentingnya edukasi mengenai bahaya kecubung dan mengimbau masyarakat untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala keracunan.
Pemerintah daerah juga diharapkan dapat melakukan sosialisasi lebih intensif untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.