RANS303 INDOSEVEN RANS303

Dapat Penghargaan SMSI, Erros Djarot: Saya Senang Media Masih Punya Nyali

Redaksi - Senin, 14 Agustus 2023 | 13:42 WIB

Post View : 7

Budayawan, politikus dan pejuang kemerdekaan pers, Erros Djarot, bersama sejumlah tokoh saat menerima penghargaan dari SMSI. Foto: BANUATERKINI/SMSI Kalsel.

Laporan: Misbad l Editor: Ghazali Rahman

Budayawan, politikus, dan pejuang pers Erros Djarot bersama sejumlah tokoh mendapatkan penghargaan sebagai tokoh Pejuang Kemerdekaan Pers dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). 

Jakarta, Banuaterkini.com - Penghargaan kepada sejumlah tokoh tersebut diserahkan pada puncak Malam Anugerah SMSI 2023 di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (11/08/2023) malam lalu.

Erros datang mengenakan stelan kemeja batik lengan panjang dan celana berwarna gelap. Pria berkumis datang dipandu panitia masuk ke ruang transit VIP Hall Dewan Pers.

Di ruang transit sudah duduk sejumlah tamu VIP, antara lain Mayjen TNI (Purn) Djoko Warsito (Dewan Pembina SMSI), Ervik Ari Susanto (penasehat SMSI), Al Muktabar (Pj Gubernur Banten) ditemani Mohammad Nasir (Sekretaris Jenderal SMSI). Kehadiran Erros langsung disambut bagaikan bertemu kawan lama, tampak akrab.

Selain Erros Djarot, SMSI juga memberi penghargaan kepada almarhum Prof Azyumardi Azra (Ketua Dewan Pers)— yang diwakili putrinya, Emily Sakina Azra—sebagai Pelopor Pers Merdeka.

“Erros Djarot dan Prof Azyumardi Azra itu pelopor Pers Merdeka,” kata Wakil Ketua Umum SMSI Pusat, Yono Hartono saat mendapingi Erros Djarot saat berpidato setelah menerima penghargaan.

Pemberian anugerah kepada Erros didasari penilaian bahwa Erros Djarot telah mengawal kemerdekaan pers sejak zaman Orde Baru dengan Tabloid Detiknya yang dibredel dan dilarang terbit semasa Orde Baru saat Jenderal Soeharto berkuasa.

Erros dinilai mendorong demokrasi di Indonesia.

Bagi Erros, putra kelahiran Lebak, Banten 22 Juli 1950, penghargaan untuk dirinya bukan lah yang pertama.

Sebelumnya, sebagai budayawan, penulis lagu, dan penulis skenario ini, penghargaan yang diterimanya sudah seabrek.

Tahun 1976, 1978, dan 1981, ia sudah menerima penghargaan menjadi penata musik terbaik dan memenangkan penghargaan lewat lagu yang dinominasikan: Kawin Lari, Badai Pasti Berlalu, Usia 18.

Ketika mendapat penghargaan pejuang kemerdekaan pers dari SMSI, Erros mengaku merasa terhormat, karena setiap melakukan apapun ia bersungguh-sungguh.

“Saya setiap melakukan apa pun dengan I do all with love. Lakukan segala sesuatu dengan cinta, cinta pada negeri, cinta pada masa depan anak cucu. Jangan pernah takut, takutlah pada keterbelakangan cara berpikir,” kata Erros.

Semula dia mengaku sudah tidak percaya masih ada orang pers yang berani saat ini.

Dia mengira pers sudah mati, tidak berdaya, tidak punya nyali.

Erros kaget dan merasa lega karena ternyata masih ada orang pers yang berpidato galak, seperti pidato yang disampaikan oleh Ketua Umum SMSI Firdaus.

“Saya jadi lega. Saya merasa senang,” ucap Erros Djarot di depan para tamu undangan dan pengurus SMSI Pusat dan Provinsi, saat memberi sambutan setelah menerima penghargaan.

“Saya terhibur ada orang marah-marah. Nah, sudah saatnya teman-teman yang berada di SMSI percaya diri. Kalian di SMSI sebetulnya kalianlah yang genuine pilar demokrasi masa depan. Aspirasi rakyat bisa kalian sampaikan secara luas,” tegas Erros.

Erros berharap anggota SMSI bangga sebagai orang pers walaupun secara materi pas-pasan.

“Tapi jika kalian secara mentalitas, integritas, dedikasi, rasanya kita enggak usah kecil hati, enggak usah merengek-rengek ke Kemenkominfo,” tutur Erros lagi.

Erros menanggapi pidato Firdaus yang ia katakan “galak”. Ketua Umum SMSI berani bicara galak pada pihak yang dinilai tidak beres dalam menjalankan tugas secara adil.

Firdaus melawan draf hak penerbit (publisher right) yang diajukan untuk ditandatangani presiden RI.

“Dalam draf itu ada rencana jahat untuk melakukan pembredelan media yang baru tumbuh secara sistematis lewat peraturan presiden. Media yang belum terverifikasi Dewan Pers tidak boleh mendapat iklan. Ini ulah budak konglomerasi, ingin menghegemoni bisnis media, dengan cara tidak sehat, tapi minta dilegitimasi presiden,” kata Firdaus dalam pidato pembukaannya.

Pada waktu yang sama SMSI juga memberi penghargaan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) asal daerah pemilihan Jambi HAR Sutan Adil Hendradan Pj Gubernur Banten Al Muktabar sebagai Sahabat Pers.

Pada puncak acara, Firdaus juga memberi penghargaan pin emas Direktur Kemitraan Berita Google untuk kawasan Asia Pasifik Kate Beddoe.

Baddoe dinilai telah mengawal kemerdekaan pers, mendorong demokrasi, dan menyemai keberagaman dengan mendukung pertumbuhan ekosistem berita digital di Indonesia. (*)

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev