Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menegaskan bahwa usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada RM. Margono Djojohadikoesoemo sudah diajukan jauh sebelum Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden RI.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Penegasan ini disampaikan Ketua Umum SMSI, Firdaus, menyusul mencuatnya opini publik yang menilai pengusulan tersebut bernuansa politis karena RM. Margono merupakan kakek dari Presiden Prabowo.
Menurut Firdaus, wacana pengusulan RM. Margono sebagai pahlawan nasional telah menjadi pembahasan internal SMSI sejak beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, pengusulan itu didasari pada rekam jejak dan jasa besar RM. Margono dalam sejarah ekonomi Indonesia, khususnya sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) dan tokoh perintis ekonomi nasional pascakemerdekaan.
“Usulan ini murni atas dasar kontribusi beliau terhadap bangsa, bukan karena hubungan keluarga dengan Presiden Prabowo. Prosesnya sudah kami mulai bahkan sebelum Pilpres 2024. Jadi tudingan politisasi sangat tidak berdasar,” tegas Firdaus dalam seminar nasional yang digelar di Gedung Hall Dewan Pers, Jakarta, Kamis (10/04/2025).
Di tengah proses tersebut, SMSI mengakui telah menerima permintaan dari pihak keluarga besar Djojohadikoesoemo untuk menunda pengajuan resmi gelar pahlawan nasional.
Permintaan itu, menurut Firdaus, bertujuan menghindari potensi konflik kepentingan dan tudingan pemanfaatan kekuasaan.
“Kami menghormati sepenuhnya sikap keluarga Presiden. Itu menunjukkan integritas dan kehati-hatian mereka. Tapi di sisi lain, kami juga punya tanggung jawab untuk menyuarakan aspirasi publik yang berkembang,” ujarnya.
Firdaus menegaskan bahwa meskipun pengajuan resmi mungkin ditunda, SMSI tetap akan melanjutkan rangkaian seminar dan sosialisasi di seluruh jaringan SMSI di tanah air sebagai bentuk edukasi sejarah dan penghargaan atas tokoh bangsa.
Firdaus menambahkan, penghargaan terhadap tokoh nasional tidak boleh dikebiri oleh persepsi politik sesaat.
Ia berharap publik dapat melihat bahwa pengusulan RM. Margono bukan sekadar simbolik, melainkan bentuk konkret pengakuan terhadap kontribusi tokoh yang selama ini belum banyak disorot.
“Pengusulan ini adalah bagian dari upaya kami menjaga objektivitas sejarah. Kita tidak boleh ragu memberikan penghargaan hanya karena suasana politik yang sensitif,” pungkas Firdaus.
Seminar pengusulan RM. Margono Djojohadikoesoemo yang digelar oleh SMSI di Jakarta dibuka oleh Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf melalui Dirjen Pemberdayaan Sosial, Mira Riyati Kurniasih.
Dalam sambutannya, Mira menekankan pentingnya peran RM. Margono dalam sejarah perjuangan ekonomi Indonesia.
Menurut dia, perjuangan Margono dalam membangun perekonomian nasional pasca kemerdekaan memberikan fondasi penting yang masih dirasakan hingga sekarang.
Mira juga menjelaskan bahwa pengusulan calon pahlawan akan melalaui beberapa tahapan. Mulai tahap verifikasi, dan sidang pleno TP2GP akan menyampaikan rekomendasi usulan calon Pahlawan Nasional dari Menteri Sosial kepada Presiden.
"Selanjutnya Presiden memilih daftar nama yang diajukan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional," imbuhnya.
Dia juga menegaskan bahwa proses pengusulan Pahlawan Nasional di Kemensos dipastikan berjalan transparan dan efektif, yang dibahas bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
TP2GP, kata dia, berkomitmen memastikan bahwa tokoh-tokoh yang diajukan memiliki kontribusi besar bagi bangsa, selaras dengan semangat persatuan dan kebersamaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Seminar ini menghadirkan beberapa tokoh terkemuka sebagai pembicara. Di antaranya adalah Prof. Dr. Alamsyah dan Prof. Agus Mulyana, yang membahas tema "Biografi, Perjuangan dan Relevansi RM. Margono Djojohadikoesoemo sebagai Calon Pahlawan Nasional."
Kedua pembicara tersebut mengupas sejarah hidup Margono dan kontribusinya dalam mendorong pembangunan ekonomi Indonesia.
Moderator acara tersebut, Devi Taurisa memandu diskusi dengan baik dan interaktif, sehingga peserta seminar dapat menggali lebih dalam mengenai perjuangan Margono serta relevansi pengusulan gelar pahlawan tersebut.
Selain itu, seminar juga dihadiri oleh para akademisi dan praktisi lainnya seperti Prof. Dr. Albertus Wahyurudhanto serta Romo Chrisanctus Paschal Saturnus, yang turut memberikan pandangan mereka mengenai kontribusi RM. Margono dalam pembangunan bangsa.