Laporan: Ahmad Kusairi l Editor: Ghazali Rahman

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyatakan kesiapannya sebagai salah satu penyangga pangan nasional untuk menghadapi ancaman efek domino iklim El Nino. 

Banjarbaru, Banuaterkini.com - Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor melalui Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel H. Syamsir Rahman menyebut ketahanan pangan di Kalsel dipredikasi mampu surplus padi atau produksi berlebih pada 2023 ini.

Oleh sebab itu, kata Syamsir Rahman, Rabu (19/07/2023) menegaskan, Kalsel juga sangat siap menghadapi salah satu fenomema alam yaitu El Nino.  

Sebelumnya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian tengah menyiapkan sejumlah antisipasi menghadapi dampak kenaikan suhu permukaan laut, El Nino.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, setidaknya 70 ribu hektar lahan pertanian di tanah air yang akan terkena imbah anomali kenaikan suhu permukaan laut tersebut. 

Meskipun demikian, Syharul meyakini bahwa El Nino tidak akan membuat Indonesia mengalami kelangkaan pangan.

Sebab, kata Mentan, Indonesia memiliki stok pertamanan di atas 10 juta hektar. Sehingga, jika ada permasalahan pada 7o ribu hektar tidak akan berimbas pada ketersediaan pangan nasional.

"Dari kondisi yang ada begini, saya punya pertamanan di atas 10 juta hektare. Yang kita anggap bersoal sampai hari ini cuma 70 ribu hektare. Dari 10 juta. Katakanlah imbas El Nino sampai saat ini cuma 70 ribu ," kata Syahrul usai mengitui Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (18/07/2023).

Mentan juga mengaku telah mempersiapkan 6 provinsi yang akan menjadi penyangga utama pasokan pangan RI, terutama menghadapi efek domino El Nino.

Keenam provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung.

Syahrul mengatakan, keenam provinsi tersebut selama ini berperan sebagai sentra produksi pangan nasional. Keenam provinsi itu, katanya, bisa jadi penyelamat RI menghadapi iklim ekstrem El Nino. Yaitu terjadinya kekeringan atau panas ekstrem dari biasanya.

"Saya sudah lapor kepada Presiden bahwa yang bisa menyelamatkan Indonesia ada enam provinsi. Salah satunya Sumatra Selatan. Dan beliau sudah setuju untuk segera disiapkan langkah-langkahnya," kata Syahrul dikutip Banuaterkini.com dari laman presidenri.go.id.

Menurut Syahrul, dampak El Nino El Nino terhadap pertanian nasional akan sangat besar bila tidak ditangani dengan baik.

Kekeringan, imbuh dia, dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.

Syahrul mengatakan, El Nino akan menyebabkan penundaan penanaman tanaman yang berimbas pada penurunan luas tanam, bahkan kegagalan panen.

"Selain itu, penyakit akan bermunculan. Terutama pada kawasan yang terkena kekeringan ekstrem," katanya.

Sementara itu, meskipun Kalsel tidak termasuk dari 6 provinsi lainnya yang ditetapkan sebagai penyangga pangan nasional, Pemprov Kalsel bersikukuh mampu menjadi salah satu pilihan peyangga pangan nasional bersama 6 provinsi lainnya yang sudah ditetapkan.

Kesiapan Kalsel sebagai salah satu penyangga pangan nasional, dilandaskan pada data sejak 2022 hingga pertengahan tahun 2023, Provinsi yang berjulukan Bumi Lambung Mangkurat ini selalu mengalami surplus beras.

Tahun lalu saja, papar Syamsyir, tercatat surplus beras di Kalsel mencapai 42,46 ribu ton. Surplus beras ini pun diyakini akan kembali terjadi pada 2023 ini.

“Kalsel siap sebagai penyangga pangan menghadapi El Nino. Sebagaimana semboyan Bapak Gubernur Paman Birin, kita terus tanam, panen, tanam panen terus,” tegas Syamsir Rahman.

Syamsir menyebut, pun terjadi El Nino dan musim kering, para petani di Banua akan tetap menanam padi seperti biasanya.

“Sekali lagi, Pokoknya tanam panen, tanam panen lagi,” pungkas Syamsir.