Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Barat pada Rabu (06/08/2025) malam. Yang menarik, kali ini Kepala Negara memilih menggunakan Kereta Cepat Whoosh untuk perjalanan dinasnya dari Jakarta ke Bandung, alih-alih menggunakan pesawat atau helikopter seperti lazimnya perjalanan seorang presiden.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Presiden berangkat dari Stasiun Whoosh Halim, Jakarta Timur, sekitar pukul 20.00 WIB, menggunakan kereta reguler dengan nomor perjalanan G1057 yang juga mengangkut penumpang umum.

Setibanya di stasiun, Presiden Prabowo tampak langsung menuju lantai dua untuk menempelkan tiket di portal masuk, lalu melanjutkan ke peron di lantai tiga.

Kereta kemudian melaju menuju Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Moda transportasi cepat ini menjadi simbol percepatan pembangunan infrastruktur nasional dan modernisasi layanan publik yang dinilai sangat penting oleh Presiden Prabowo.

"Kecepatan dan kenyamanan kereta cepat ini menjadi simbol modernisasi transportasi di Indonesia," ujar Presiden Prabowo saat berbincang dengan beberapa awak media di dalam kereta.

"Ini juga menunjukkan komitmen saya untuk mendukung sarana transportasi publik yang ramah waktu dan efisien."

Langkah Presiden ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan karena dinilai memberikan pesan kuat bahwa transportasi publik layak digunakan semua pihak, termasuk pejabat tinggi negara.

Turut mendampingi dalam perjalanan ini adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Sebagai informasi tambahan, Kereta Cepat Whoosh merupakan proyek strategis nasional hasil kerja sama Indonesia dan Tiongkok melalui konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Diresmikan pada Oktober 2023 oleh Presiden Joko Widodo, kereta ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara dengan kecepatan operasional hingga 350 km/jam, menjangkau rute Jakarta–Bandung hanya dalam waktu kurang dari satu jam.

Langkah Presiden Prabowo menggunakan layanan ini diyakini dapat meningkatkan kepercayaan publik sekaligus menginspirasi penggunaan massal transportasi berbasis rel berkecepatan tinggi di Indonesia.