Presiden Jokowi Bantah Sudah Arahkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

Banuaterkini.com - Senin, 20 Februari 2023 | 18:21 WIB

Post View : 55

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers kepada awak media usai menghadiri acara puncak Hari Lahir Ke-50 PPP di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Jumat (17/02/2023). Foto: BPMI Setpres/Kris

Laporan: Ariel Subarkah l Editor: Ghazali Rahman

Presiden Joko Widodo menepis kabar, bahwa Pemerintah sudah memutuskan sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional tertutup.

Jakarta, Banuaterkini.com - Presiden Jokowi juga membantah kabar bahwa ia telah memberikan arahan terkait sistem tertentu.

Menurut Jokowi, tak ada arahan mengenai sistem tertentu oleh Pemerintah.

“Enggak, enggak,” ujar Presiden Jokowi menegaskan tidak pernah memberikan arahan pada sistem pemilu tertentu.

Kepala Negara menyampaikan hal tersebut saat menjawab pertanyaan media di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Jumat (17/02/2023).

Belakangan publik memang tersentak saat muncul kembali wacana sistem pemilu menggunakan proporsional tertutup.

Diketahui sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengungkapkan adanya kemungkinan Pemilu 2024 berlangsung dengan sistem proporsional tertutup.

Pasalnya, saat ini MK tengah memproses gugatan uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait sistem proporsional terbuka.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyampaikan hal itu, menanggapi adanya gugatan yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga ada kemungkinan pemilu digelar secara proporsional tertutup.

Jadi, persoalan wacana itu tak perlu dibesar-besarkan. Sebab, sebagai wacana toh boleh-boleh saja usulan itu muncul. Apalagi, pada saat yang bersamaan ada gugatan di MK soal sistem pemilu.

Jika gugatan dikabulkan, sangat mungkin kontestasi elektoral mendatang dilakukan dengan proporsional tertutup, yang artinya dalam pemilihan legislatif (pileg) hanya ada logo partai politik (parpol) di surat suara.

Sementara publik memahaminya dalam sistem proporsional terbuka, yang selama ini diterapkan, selain logo parpol, juga tertera nama dan nomor urut caleg. 

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan (Korekku) Sufmi Dasco Ahmad bahkan menilai pernyataan mengenai wacana sistem pemilu proporsional tertutup hanyalah peringatan dari KPU.

”Saya pikir apa yang disampaikan Ketua KPU itu adalah sebuah warning, karena sudah ada gugatan atau JR (Judicial Review) di MK. Karena, kan, ada kemungkinan MK memutuskan. Jadi itu bukanlah statement liar dari KPU tetapi itu warning, bahwa ini ada kemungkinan begini, loh, menginformasikan kepada masyarakat luas dan parpol," ujar Sufi Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (03/12/2022).

Meski demikian, Dasco yang merupakan kader Partai Gerindra ini mengaku tetap mengedepankan asas keadilan dan pemerataan.

Dia menuturkan karena banyaknya partai baru yang ingin berkontestasi dalam Pemilu 2024, sehingga akan menyulitkan mereka bila dilakukan proporsional tertutup.

"Dan lebih dari itu, kita juga memberikan kesempatan kepada kader-kader partai itu untuk lebih giat melakukan sosialisasi, kampanye apabila dilakukan itu dalam proporsional terbuka," ucapnya.

Lebih lanjut, Dasco pun menegaskan partainya siap dengan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh MK.

"Namun apa pun itu kami akan ikut ketentuan dari MK apabila sudah diputuskan," pungkas Dasco.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev