Purbaya Respons Protes Cukai Rokok Tak Naik 2025

Redaksi - Selasa, 30 September 2025 | 21:08 WIB

Post View : 2

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan pernyataan usai menerima karangan bunga protes kebijakan cukai rokok. (BANUATERKINI/CNN Indonesia)

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi kiriman karangan bunga sebagai simbol protes terhadap kebijakan cukai rokok yang dipertahankan. Ia menyebut tindakan itu sebagai bentuk kritik yang wajar dalam demokrasi.

JAKARTA– Keputusan pemerintah yang tidak menaikkan tarif cukai rokok pada 2025 memunculkan reaksi beragam, termasuk aksi protes dalam bentuk pengiriman karangan bunga ke kantor Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya buka suara.

Dilansir dari CNN Indonesia, Purbaya menegaskan bahwa kebijakan fiskal, termasuk cukai rokok, bukan ranah lembaga yang ia pimpin.

Menurutnya, keputusan terkait cukai rokok sepenuhnya berada di tangan Kementerian Keuangan bersama kementerian terkait lain yang memiliki kewenangan.

“Kalau soal cukai, itu bukan domain LPS. Silakan ditanyakan langsung ke Kemenkeu atau kementerian terkait. Kami di sini fokus pada stabilitas sistem keuangan,” ujar Purbaya saat ditemui di Jakarta, Selasa (30/09/2025).

Meski demikian, ia menilai bahwa dinamika protes masyarakat, termasuk pengiriman bunga sebagai simbol kritik, merupakan bagian dari demokrasi yang sehat.

Ia berharap aspirasi tersebut bisa ditangkap dengan baik oleh pembuat kebijakan tanpa mengganggu stabilitas ekonomi nasional.

Sebelumnya, sejumlah karangan bunga dengan tulisan bernada protes dikirim ke kantor KSSK.

Isi pesan pada papan bunga tersebut menyindir keputusan pemerintah yang tidak menaikkan cukai rokok pada tahun depan, yang dianggap tidak berpihak pada kesehatan publik.

Keputusan pemerintah menahan kenaikan tarif cukai rokok menuai kritik dari kelompok masyarakat sipil, termasuk lembaga pemerhati kesehatan.

Mereka menilai, tanpa kenaikan cukai, konsumsi rokok dikhawatirkan tetap tinggi, terutama di kalangan remaja.

Di sisi lain, pemerintah beralasan bahwa penundaan kenaikan tarif cukai dilakukan dengan mempertimbangkan stabilitas industri, keberlangsungan tenaga kerja, serta kondisi ekonomi pasca-pandemi.

Laporan: Siti Farhatus Saadah
Editor: Ghazali Rahman

Halaman:
Baca Juga :  Ketua DPD: Capres Non-Partisan Bisa Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev