Tragedi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny, 10 Santri Tewas

Redaksi - Sabtu, 4 Oktober 2025 | 15:28 WIB

Post View : 11

Tim SAR berusaha mengevakuasi korban dari reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo yang ambruk.(BANUATERKINI/detiknews)

Musibah ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, merenggut nyawa santri saat salat Asar dan memunculkan pertanyaan soal aspek keamanan bangunan pesantren. Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi lembaga keagamaan dan otoritas lokal agar regulasi dan pengawasan konstruksi diperketat.

Banuaterkini.com, SIDOARJO – Musibah menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, setelah musala di kompleks pesantren tersebut ambruk pada Senin (29/09/2025) sore.

Peristiwa tragis yang terjadi saat santri tengah melaksanakan salat Asar itu menewaskan 10 orang santri, sementara lebih dari 100 lainnya berhasil diselamatkan dari reruntuhan.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam kondisi tertimbun material bangunan di lantai satu musala.

Para korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk keperluan identifikasi lebih lanjut. “Sebagian besar korban berada di area tempat wudu dan bagian sisi belakang musala,” ujarnya.

Dilansir dari detiknews, bangunan musala diketahui tengah dalam tahap renovasi.

Pada hari kejadian, bagian atas musala baru saja selesai dicor.

Dugaan awal, struktur bawah tidak mampu menahan beban tambahan dari pengecoran tersebut sehingga menyebabkan bangunan runtuh mendadak.

Peristiwa itu terjadi ketika puluhan santri sedang khusyuk melaksanakan ibadah.

Proses evakuasi korban berlangsung dramatis.

Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra hati-hati karena kondisi puing dinilai rapuh dan berpotensi menimbulkan reruntuhan susulan.

Untuk menjangkau korban yang terjebak, petugas bahkan membuat terowongan kecil serta menyalurkan oksigen dan air minum melalui celah reruntuhan.

Pemerintah daerah segera turun tangan.

Gubernur Jawa Timur menegaskan bahwa biaya pengobatan para korban luka ditanggung penuh oleh pemerintah provinsi.

Sementara Bupati Sidoarjo menyoroti pentingnya izin mendirikan bangunan (IMB) serta pengawasan ketat terhadap proses pembangunan fasilitas pendidikan dan keagamaan agar peristiwa serupa tidak terulang.

Tragedi ini memunculkan keprihatinan publik dan menjadi peringatan keras bagi pengelola pesantren maupun lembaga pendidikan lain.

Banyak pihak mendesak adanya audit menyeluruh terhadap kondisi bangunan pondok pesantren di Jawa Timur untuk memastikan keselamatan para santri yang setiap hari beraktivitas di dalamnya.

Laporan: Siti Farhatus Saadah
Editor: Ghazali Rahman

Halaman:
Baca Juga :  Pemerintah Bagi Rumah Subsidi Khusus Wartawan, Ini Tanggapan PWI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev