Kehadiran Whoosh, kereta cepat pertama di Indonesia, kini membawa perubahan nyata bagi warga di sekitar lintasan, terutama di Padalarang dan Tegalluar. Warga mengaku makin sering bepergian ke Jakarta berkat kemudahan akses dan waktu tempuh yang singkat.

Banuaterkini.com, BANDUNG BARAT — Laurensia Vanessa Hartono, warga Padalarang, menjadi salah satu yang merasakan langsung manfaatnya.

“Sejujurnya, Whoosh membuat kami lebih sering berkunjung ke Jakarta. Mengemudi itu melelahkan, tapi naik Whoosh nyaman dan cepat,” ujarnya, dikutip dari Antara.

Perjalanan yang dulunya memakan waktu lebih dari tiga jam kini hanya butuh 46 menit.

Data KCIC mencatat, sejak beroperasi pada 17 Oktober 2023, Whoosh telah mengangkut 12 juta penumpang dengan tingkat ketepatan waktu lebih dari 95 persen.

Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC, menegaskan Whoosh bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan transformasi budaya perjalanan masyarakat.

“Whoosh telah menjadi simbol ketahanan dan kemajuan sektor transportasi Indonesia,” katanya.

Selain efisiensi waktu, hadirnya Whoosh memicu pertumbuhan kawasan baru di sekitar Stasiun Padalarang dan Tegalluar, dua titik strategis yang kini menjadi magnet ekonomi lokal, mulai dari usaha kuliner hingga penginapan.

Pakar transportasi Arief Rahmanda menilai, dampak sosial-ekonomi dari proyek ini tak kalah penting.

“KCJB bukan hanya proyek kereta cepat, tapi langkah menuju ekosistem transportasi modern yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dengan rute 142,3 km, Whoosh kini menjadi penghubung vital yang mempercepat arus ekonomi dan memperpendek jarak sosial antara warga Bandung dan Jakarta.