Atlet menembak difabel asal Kalimantan Selatan, Abdi Suryani, kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah nasional. Mahasiswa semester 4 Program Studi Agribisnis Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) ini sukses menyabet medali emas dalam ajang Seleksi Nasional (Seleknas) cabang menembak NPC Indonesia yang digelar di Delingan Karanganyar, Surakarta, 26–29 Mei 2025.

Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Seleknas ini merupakan tahapan penting menuju sejumlah kompetisi internasional prestisius, termasuk Paralimpiade Los Angeles 2028, ASEAN Para Games Thailand 2025, dan Asian Para Games Jepang 2026.

Dari 21 atlet terbaik hasil Peparnas XVII Solo 2024 yang ikut serta, hanya segelintir yang mampu menorehkan kemenangan, termasuk Abdi yang tampil dominan di nomor Air Rifle Match SH2 Standing.

“Sempat gugup, tapi senang bisa membuktikan hasil latihan keras selama ini. Medali ini jadi motivasi besar untuk Paralimpiade nanti,” ujar Abdi usai pengumuman hasil seleksi. 

Rektor UNUKASE, Abrani Sulaiman turut memberi apresiasi tinggi dan dukungan moral langsung saat latihan.

Ia menyebut semangat Abdi sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

“Keterbatasan bukan penghalang. Abdi telah menunjukkan bahwa ketekunan dan semangat mampu mengalahkan semua tantangan,” ujar Abrani.

Sebelumnya, Abdi juga berhasil meraih medali perak dalam cabang menembak R4 – 10 meter Air Rifle Standing Mixed SH-2 di Peparnas XVII Solo 2024.

Ia hanya kalah tipis 0,9 poin dari atlet elit Papua, Affni Ramadhan, dalam laga final yang berlangsung di Harris Hotel, Solo.

Pelatihnya, Gina Faritha, mengaku bangga atas dedikasi dan konsistensi Abdi selama proses latihan maupun pertandingan.

“Meski sempat kehilangan fokus, Abdi tetap tampil luar biasa. Kami optimis dia bisa menembus level dunia,” ujarnya.

Selain Abdi, tiga atlet lain dari Kalimantan Selatan juga mencatat prestasi di Seleknas: Mahyudi, Mulyani, dan Jannah, yang masing-masing menyumbang medali perak di kategori berbeda.

Ketua NPCI Kalsel, Sumansyah, menyebut pencapaian ini sebagai tonggak baru olahraga difabel di Kalimantan Selatan.

“Kita buktikan bahwa Banua punya potensi besar. Semoga ke depan makin banyak atlet kita yang menembus Pelatnas dan pentas dunia,” harapnya.

Prestasi NPCI Kalsel memang tengah bersinar. Dua atlet muda mereka, Udri dan Nor Nazwa, sebelumnya juga sukses mempersembahkan medali emas di ajang World Abilitysport Games di Songkhla, Thailand.

Kisah sukses Abdi dan rekan-rekannya bukan hanya soal kemenangan, tapi juga bukti bahwa semangat dan perjuangan mampu mengubah keterbatasan menjadi kekuatan.