Home » Sport

Indonesia Tersungkur di Osaka, Strategi Bertahan Tuai Kekecewaan

Redaksi - Selasa, 10 Juni 2025 | 22:54 WIB

Post View : 29

Suasana nonton bareng laga Jepang vs Indonesia di Agreya Coffee, Bogor, Selasa (10/06/2025) malam. (BANUATERKINI/Farha SG)

Laga pamungkas Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Jepang di Suita City Stadium, Osaka, Selasa (10/06/2025), berakhir antiklimaks.

Banuaterkini.com, BOGOR - Kekalahan telak 0-6 dari Jepang menyisakan kekecewaan mendalam di kalangan suporter Indonesia, terutama menyangkut strategi bermain yang terlalu pasif.

Berlawanan dengan semangat agresif saat menumbangkan China 1-0 lima hari sebelumnya, Timnas Indonesia tampil jauh lebih bertahan dan nyaris tanpa perlawanan berarti.

Strategi ultra-defensif ala Patrick Kluivert tak membuahkan hasil apa pun, bahkan justru membuka celah besar di lini pertahanan.

“Kenapa tidak seperti lawan China? Saat itu pressing-nya hidup, build-up rapi. Tapi malam ini seperti menyerah sejak awal,” ungkap kekecawaan Wahyu, penggila bola yang menyaksikan tim kesayangannya saat acara Nonton Bareng (Nobar) di Agreya Coffe Bogor, Selasa malam.

Secara statistik, Indonesia bahkan tidak melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran sepanjang laga.

Lini tengah kehilangan keseimbangan, dan sisi kanan pertahanan menjadi titik lemah utama. Tiga dari enam gol Jepang lahir dari penetrasi di sektor tersebut.

Kehilangan Kevin Diks karena cedera, disusul Yakob Sayuri yang menggantikannya juga mengalami hal serupa, membuat pertahanan Indonesia semakin rapuh.

Absennya sosok-sosok senior di beberapa sektor, imbas dari rotasi besar-besaran oleh Kluivert, turut menjadi titik krusial.

“Jepang memang kuat, tapi terlalu pasrah dari awal. Kalau pun kalah, seharusnya tetap dengan semangat menyerang,” ujar seorang analis di kanal YouTube sepak bola nasional yang turut menyoroti minimnya kreativitas lini tengah Indonesia.

Pelatih Jepang Hajime Moriyasu bahkan mengakui Indonesia sebelumnya berkembang pesat.

Namun malam itu, semua momentum seakan terhenti. Jepang menurunkan pemain pelapis, tapi tetap mendominasi permainan sepenuhnya.

Meski menyakitkan, hasil ini tidak menggagalkan langkah Timnas Indonesia ke ronde keempat kualifikasi.

Namun, pelajaran dari laga ini sangat jelas, yaitu bertahan total tanpa rencana serangan balik yang efektif bukanlah strategi berkelanjutan.

Timnas Indonesia kini harus segera berbenah jelang ronde 4 pada Oktober mendatang, dengan menghadapi lawan-lawan yang jauh lebih tangguh dan konsisten.

Laporan: Farha S Sugandhi
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2025

Halaman:
Baca Juga :  Hasil Serie A Liga Italia: Trigol Dybala Menangkan AS Roma, Fiorentina Tekuk Lazio

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev