PDI Perjuangan meraih kemenangan signifikan dalam Pilkada 2024 di Bali dan Jakarta, namun kekalahan di Jawa Tengah menjadi bahan evaluasi mendalam bagi partai berlambang banteng ini.
Banuaterkini.com, DENPASAR - Keberhasilan pasangan Wayan Koster-Giri Prasta di Pilgub Bali versi hitung cepat menjadi salah satu sorotan, di mana dukungan kuat masyarakat adat disebut sebagai kunci utama.
“Kepercayaan masyarakat adat Bali menjadi faktor besar. Filosofi Tri Hita Karana yang menjaga harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam sangat relevan di sini,” ujar Ganjar Pranowo, politisi senior PDIP, dalam keterangannya di Badung, Bali, Jumat (29/11/2024).
Sementara itu, di Jakarta, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno berhasil unggul berkat soliditas partai dan dukungan relawan.
Ganjar memuji kerja sama seluruh elemen partai yang mampu memastikan kemenangan tanpa adanya intervensi pihak luar.
“Kekompakan partai dan relawan menjadi faktor kunci. Tidak adanya tekanan eksternal juga membuat masyarakat bebas menentukan pilihannya,” kata Ganjar.
Namun, kemenangan di Bali dan Jakarta dibayangi oleh kekalahan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Jawa Tengah.
Berdasarkan hitung cepat, pasangan ini hanya meraih 41,56 persen suara, kalah dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang unggul dengan 58,44 persen.
Ganjar menganggap kekalahan di kandang banteng ini sebagai bagian dari dinamika politik.