Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dipastikan tidak menghadiri retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang yang berlangsung pada 21-28 Februari.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Keputusan ini menarik perhatian publik, mengingat sebelumnya ia menyatakan akan mengikuti seluruh rangkaian acara tanpa absen.
Ketidakhadirannya semakin diperbincangkan setelah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan instruksi agar kepala daerah dari PDIP menunda perjalanan ke Magelang.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, membenarkan bahwa Pramono Anung dan Gubernur Bali, I Wayan Koster, tidak hadir dalam retret tersebut.
"Belum tahu kami. Belum tahu. Belum ada informasi. Kedua orang itu, Pak Pramono sama Pak Wayan. Ya intinya, 47 yang kami sebutkan eh, itu belum ada informasinya ya, kami masih menunggu. Nanti saya cek ke eh teman-teman LO ya," terang Bima Arya saat ditanya wartawan terkait kehadiran Pramono dan Wayan Koster di lokasi retret Magelang, Sabtu (22/02/2025).
Lebih lanjut, Bima menyampaikan, sampai dengan saat ini Pramono Anung dan I Wayan Koster belum terlihat hadir di lokasi retret.
"Iya. Iya kan beliau mereka belum ada di sini. Enggak kelihatan ya Pak ya. Enggak kelihatan. Enggak di dalam kan enggak kelihatan teman-teman kan ya. Iya," ungkapnya
Sebelumnya, Pramono Anung mengungkapkan kesiapannya untuk mengikuti retret yang diisi dengan berbagai agenda, termasuk pengarahan dari Presiden Prabowo Subianto.
Namun, setelah instruksi Megawati Soekarnoputri diterbitkan pada Kamis (20/02/2025), ia memilih tetap berada di Jakarta dan menghindari komentar terkait keputusan tersebut.
Instruksi Megawati yang tertuang dalam surat bernomor 7294/IN/DPP/II/2025 mengharuskan kepala daerah dari PDIP menunda keikutsertaan mereka dalam retret.
Arahan ini dikeluarkan menyusul perkembangan politik nasional, terutama setelah penahanan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Saat dikonfirmasi oleh wartawan di Jakarta Selatan, Jumat (21/02/2025), Pramono Anung hanya memberikan jawaban singkat. "Tanyakan hal itu kepada DPP," ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Selain tidak berangkat ke Magelang, Pramono Anung justru terpantau menghadiri rumah duka mantan Wakapolri, Komjen (Purn) Syafruddin Kambo, di Jakarta pada hari yang sama.
Kehadirannya di Jakarta semakin memperjelas bahwa ia mematuhi instruksi Megawati untuk menunda keberangkatan ke Magelang.
Di sisi lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang sementara menggantikan tugas Pramono selama retret, menegaskan bahwa ia hanya menjalankan tugasnya sesuai kewenangan sebagai wakil gubernur.
"Tugas saya sekarang adalah wakil gubernur," ucapnya singkat saat ditanya mengenai instruksi PDIP.
Sementara itu, retret di Akmil Magelang tetap berlangsung dengan kehadiran 456 kepala daerah dari berbagai wilayah.
Bima Arya menekankan pentingnya agenda ini untuk memastikan sinergi antara program pemerintah pusat dan daerah.
"Kami berharap kepala daerah yang berhalangan hadir tetap mengirim perwakilan agar materi yang diberikan bisa disampaikan di wilayah masing-masing," pungkasnya.
Ketidakhadiran Pramono Anung dalam retret ini menimbulkan spekulasi terkait dinamika internal PDIP dan arah politik ke depan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pramono mengenai keputusan tersebut.
Publik pun menanti apakah langkah ini akan berpengaruh terhadap hubungan PDIP dengan pemerintah pusat dalam waktu dekat.