Laporan: A Kusairi l Editor: Ghazali Rahman
Hervita Liana, belum banyak yang mengenalnya. Tapi ia bukanlah perempuan biasa. Meski terlahir dengan ketidaksempurnaan fisik. Wanita Kelahiran Tanjung, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan ini berhasil menaklukkan banyak rintangan di hidupnya.
Banjarmasin, Banuaterkini.com - Hervita bahkan berhasil meraih banyak mimpi dan segudang pengalaman yang bagi orang 'normal' pun sulit dicapai, mulai dari jenjang pendidikan sarjana, karir yang moncer, pengalaman sebagai ketua organisasi kemasyarakatan bahkan dunia bisnis ia geluti.
Terpanggil untuk menginspirasi sesama penyandang disabilitas di Kalimantan Selatan berikut berbagi segudang pengalamannya menaklukkan tantangan hidup itulah, yang mendorong Hervita untuk menuliskan kisahnya ke dalam sebuah buku dengan judul "Suara Hati & Perjalanan Sosok Wanita Disabilitas Meraih Mimpi Dari Bumi Sarabakawa".
Buku ini, tak hanya menceritakan bagaimana Hervita meraih gelar Sarjana Hukum dari salah satu perguruan tinggi di Kalsel, juga menceritakan seabrek pengalaman hidupnya hingga saat ini. Mulai saat ia berhasil meraih gelar advokat Indonesia pada tahun 2015 dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dan melanjutkan pendidikan di Perkumpulan Pengacara dan Penasehat Hukum Indonesia (P3HI) pada tahun 2019.
Buku ini juga mengisahkan bagaimana seorang Hervita yang terlahir dengan tangan kiri buntung berjuang meyakinkan orang-orang sekitarnya mengenai pentingnya terus berkarya di tengah segala keterbatasan fisik maupun ekonomi.
Hervita, melalui buku ini, juga menceritakan bagaimana pengalaman spritulitasnya saat berangkat umrah ke tanah suci Mekkah.
Tak hanya itu, buku ini mengupas dengan apik bagaimana seorang perempuan yang berasal dari sebuah kampung di Kabupaten Tabalong berusaha berjuang melawan diskriminasi, tak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi teman-teman disabilitasnya.
Tak heran jika kemudian dia didapuk menjadi Ketua Umum sebuah organisasi disabilitas tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Jika ditilik dari riwayat hidupnya, banyak hal yang sudah ia alami. Misalnya, setelah Lulus pada tahun 2013 ia berkerja di salah satu perusahaan Asuransi di kota Banjarmasin dan Bank sebagai sales marketing.
Ia juga pernah menjadi tenaga honorer di Tahun 2015- 2017 hingga mendapat kepercayaan sebagai Field Officer Projek Officer Regional HWDI Kalsel.
Hervita juga menuturkan, bahwa untuk memperjuangkan kesetaraan bagi warga penyandang disabilitas ia pernah mengikuti sejumlah seleksi di berbagai lembaga seperti Bawaslu dan pada tahun 2023 ia juga mencoba peruntungan mengikuti seleksi sebagai anggota KPU Kalsel, meskipun belum berhasil hingga ke tahap akhir.
Kepada Banuaterkini.com, Hervita mengaku buku yang diterbitkan dan disponsori oleh Pusat Studi dan Informasi Kedisabilitasan (PSIKI) Jakarta tersebut memang dicetak dalam jumlah terbatas.
Pasalnya, aku Hervita, dirinya tak memiliki dana untuk mencetaknya dengan oplah yang lebih banyak. Oleh sebab itu, ia mengajak siapa saja yang terpanggil dengan perjuangan kalangan disabilitas untuk menjadi sponsor penerbitan bukunya tersebut.
"Saya ingin mengajukan permohonan dukungan kepada Bupati Tabalong Bapak Dr Anang Syakhfiani, tetapi belum ada keberanian. Saya juga berencana mengajukan proposal untuk menerbitkan buku saya kepada salah satu perusahaan tambang di Tabalong yaitu PT Adaro Tbk. Mudah-mudahan melalui media Banuaterkini.com, Bapak Bupati Tabalong dan pihak manajemen PT Adaro tergerak untuk membantu perjuangan kami penyandang disabilitas," pungkasnya.
Bagi yang ingin memesan buku tersebut bisa menghubungi redaksi Banuaterkini.com di nomor telepon 085288332529.