Laporan: Maysada Azzahra
Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam sudah lama menjadi destinasi wisata favorit bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Namun belakangan ini Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin semakin ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai kalangan, setelah keindahan awannya yang mempesona saat pagi hari viral di media sosial (medsos).
Martapura, Banuaterkini.com - Area hutan dan perbukitan yang terletak di Jalan Ir Pangeran Mohammad Noor, Desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karang Intan, Kota Martapura ini memang menyajikan pemandangan awannya yang indah bak negeri di atas awan.
Viralnya pemandangan Tahura Sultan Adam, membuat area wisata tersebut semakin dipenuhi pengunjung. Banyak wisatawan dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan maupun daerah lainnya berdatangan untuk mengejar pemandangan awan di pagi hari seperti yang terjadi pada Minggu (10/12/2023) lalu.
Bagi yang ingin camping atau datang langsung untuk mendapatkan sunrise dan pemandangan awan di pagi hari, bisa datang di hari Sabtu dan Minggu, karena area ini buka mulai jam 12 malam. Sedangkan pada Senin-Jumat buka mulai jam 8 pagi.
Tiket masuk pun terbilang murah, hanya dikenakan biaya Rp11.000 per orang. Untuk pengunjung yang menggunakan transportasi kendaraan roda 2 dikenakan biaya tambahan sebesar Rp10.000, sedangkan untuk kendaraan roda 4 sebesar Rp25.000.
Sementara, jika pengunjung ingin berkemah di lokasi tersebut cukup menyiapkan anggaran tambahan sebesar Rp5.000 dan biaya asuransi Rp1.000.
Biaya tersebut relatif murah jika dibandingkan dengan suasana dan pemandangan yang dapat dinikmati para pengunjung di lokasi itu.
Untuk bisa sampai ke puncak lokasi wisata yang berjarak lebih kurang 50 kilometer dari Kota Banjarmasin itu, tak perlu berjalan kaki, karena bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor.
Terdapat dua puncak yang menjadi favorit pengunjung di Tahura Sultan Adam Mandiangin yaitu puncak Tengger dengan ketinggian 356 mdpl dan puncak Repeater dengan ketinggian 455 mdpl.
Pengunjung bisa menikmati keindahan alam dengan waktu terbaik yaitu sekitar pukul 07.00 pagi, agar bisa melihat matahari terbit dan deretan awan yang terlihat cantik, yang membuat seolah berada di negeri atas awan.
Jika ingin melihat lautan awan, pastikan malam harinya tidak hujan. Sebab, kalau hujan saat pagi harinya hanya ada kabut.
"@Topanbuana8: Pengalamanku camp di tahura dari jaman bahari, kalo handak view awan pastikan malamnya kada hujan.," ucap salah satu netizen di komentar TikTok @mlssbngttt.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel juga sudah menyiapkan rencana untuk menambah fasilitas menginap untuk menikmati lautan awan di pagi harinya.
Tahura Sultan Adam Mandiangin juga akan memiliki kabin dan glamping untuk menginap. Fasilitas baru itu berlokasi di Puncak Tengger Tahura Sultan Adam dengan view pemandangan dari puncak.
Selain kabin dan glamping sebagai tempat menginap di alam, di Puncak Tengger juga bakal didirikan Kafe di atas Langit Ampitheater, berbagai spot foto menarik, serta playground untuk anak-anak.
Diproyeksikan pembangunan sarana dan prasarana wisata itu akan diselesaikan dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.
Editor: Ghazali Rahman