Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar konferensi pers terkait penangkapan besar-besaran dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Banuaterkini.com, JAKARTA - Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan pada 3 dan 4 Oktober 2024, KPK mengamankan 17 orang yang terdiri dari pejabat Pemerintah Provinsi Kalsel dan pihak swasta.

Kasus ini berawal dari informasi yang diperoleh KPK terkait pengadaan barang/jasa di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalsel yang diduga direkayasa oleh pejabat dinas untuk menguntungkan pihak tertentu.

Kegiatan tersebut terkait proyek pembangunan lapangan sepak bola, kolam renang, dan gedung Samsat dengan nilai miliaran rupiah.

Dalam OTT ini, KPK mengamankan sejumlah uang tunai yang diduga merupakan bagian dari fee proyek.

Uang yang ditemukan mencapai total sekitar Rp12 miliar, yang disimpan dalam berbagai koper dan kardus.

Selain itu, KPK juga berhasil menangkap sejumlah pejabat, termasuk Kepala Dinas PUPR Ahmad Solhan, Kabid Cipta Karya Yulianti Erlynah, serta beberapa pengusaha yang terlibat.

KPK menahan enam tersangka utama untuk menjalani pemeriksaan intensif. Di antara mereka adalah Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin, yang diduga menerima fee sebesar 5% dari proyek-proyek yang dikelola Dinas PUPR.