Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) mendorong perubahan paradigma perpustakaan menjadi pusat pembelajaran, informasi, dan inovasi masyarakat.
Banuaterkini.com, KOTABARU – Dorongan ini disampaikan dalam Sosialisasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sekaligus bimbingan teknis strategi pengembangan perpustakaan di Aula Dispersip Kotabaru, Kamis (14/08/2025).
Acara tersebut diikuti perwakilan SKPD, 52 pengelola perpustakaan desa, serta Taman Baca Masyarakat (TBM) penerima bantuan buku bermutu dari Perpustakaan Nasional RI sebanyak 1.000 eksemplar.
Kepala Dispersip Kotabaru, Kamirudin, menegaskan bahwa keberadaan perpustakaan tidak lagi sebatas gudang koleksi.
“Keberhasilan perpustakaan bukan diukur dari banyaknya koleksi, tetapi dari sejauh mana buku dibaca, dipahami, dan memberi manfaat,” ujarnya.
Kamirudin juga mengajak pengelola untuk memanfaatkan teknologi, menghadirkan layanan kreatif, serta membangun jejaring antarperpustakaan demi memperluas jangkauan.
Sementara itu, narasumber Dr. Ahmad Syawqi, memaparkan strategi pengelolaan berbasis teknologi informasi dan optimalisasi bantuan buku dari pemerintah pusat.
Ia berharap materi tersebut dapat menginspirasi pengembangan literasi di daerah.
Kegiatan berlangsung interaktif melalui diskusi dan praktik, dilengkapi panduan rencana kerja siap pakai.
Pemkab Kotabaru menargetkan perpustakaan menjadi sahabat belajar masyarakat sekaligus penggerak pembangunan berbasis inklusi sosial.