Singkawang Ajak Wujudkan Kota Ramah Anak Sekaligus Inovasi Pendidikan

Redaksi - Senin, 6 Oktober 2025 | 11:39 WIB

Post View : 1

Foto bersama usai acara bincang wicara bertema "Setiap Anak Cerdas dan Berharga" di Singkawang. (BANUATERKINI/ ANTARA)

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersinergi mewujudkan kota ramah anak, dalam acara dialog bertema “Setiap Anak Cerdas dan Berharga” yang digelar Minggu (05/10/2025). Program ini bertujuan agar hak-hak anak terpenuhi melalui kebijakan inklusif dan lingkungan pendukung.

Banuaterkini.com, SINGKAWANG - Dalam paparannya, Wali Kota menyebut bahwa beberapa langkah awal telah dilakukan melalui program seperti Orang Tua Asuh Anak Stunting, dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar keluarga kurang mampu.

“Anak-anak adalah bintang-bintang Singkawang. Tugas kita bersama adalah menyediakan panggung agar mereka dapat bersinar dengan cahayanya masing-masing,” ujarnya Tjhai Chui Mie, Minggu (05/10/2025), seperti dikutip dari Antara. 

Tjhai menegaskan hal itu saat menjadi pembicara kunci pada kegiatan bincang wicara bertema "Setiap Anak Cerdas dan Berharga" yang digelar di salah satu hotel di Singkawang, Minggu.

Pendekatan ini, menurut dia, diharapkan mendorong pertumbuhan anak secara optimal, termasuk di tengah tantangan sosial ekonomi dan kesehatan.

Untuk melengkapi program kota ramah anak, Pemerintah Kota juga mendorong satuan pendidikan dan fasilitas pelayanan kesehatan menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA) dan Puskesmas Ramah Anak (PRA).

Menurut laporan media lokal, Dinas Sosial PPPA telah melakukan penguatan jejaring antar lembaga serta evaluasi mandiri (self-assessment) untuk memastikan kesiapan lembaga dalam menerapkan prinsip ramah anak.

Sebelumnya, Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang telah mendeklarasikan seluruh satuan pendidikan di bawah naungannya sebagai SRA.

Deklarasi ini melibatkan 44 lembaga pendidikan yang tersebar di jenjang RA, SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA..

Wali Kota menekankan bahwa keberhasilan kota ramah anak tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah.

Orang tua, pendidik, tokoh masyarakat, lembaga keagamaan, dan dunia usaha juga harus menjadi pilar aktif dalam menciptakan ruang aman, sehat, dan penuh kesempatan bagi anak-anak.

Langkah ke depan yang menjadi tantangan adalah menjaga konsistensi implementasi program, memastikan pendanaan berkelanjutan, serta melakukan pengawasan transparan agar kebijakan ramah anak benar-benar menyentuh ke lini masyarakat bawah. 

Laporan: Rismania
Editor: Ghazali Rahman

Halaman:
Baca Juga :  Kalbar Dapatkan Alokasi Rp700 Miliar untuk Pembangunan Listrik Desa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev