Kedua, investasi dalam infrastruktur sangat penting. Pengembangan Sungai Barito sebagai destinasi wisata air memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai.

Aksesibilitas transportasi, fasilitas akomodasi, serta layanan wisata yang berkualitas adalah elemen-elemen kunci yang harus diprioritaskan. Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa semua infrastruktur yang dibutuhkan dapat tersedia tepat waktu, guna mengakomodasi lonjakan wisatawan yang diproyeksikan akan datang.

Namun, dalam upaya mengejar keuntungan ekonomi, kita tidak boleh melupakan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Sungai Barito bukan hanya sumber daya ekonomi, tetapi juga ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Oleh karena itu, pendekatan yang berkelanjutan harus diutamakan. Setiap langkah pengembangan harus melalui kajian dampak lingkungan yang komprehensif dan pelaksanaan yang bertanggung jawab. Ini adalah ujian bagi kita semua—bisakah kita mengembangkan potensi ekonomi tanpa mengorbankan warisan alam yang kita miliki?

Kita tidak bisa menutup mata bahwa tantangan di depan sangatlah besar. Dari ancaman kerusakan lingkungan hingga kebutuhan akan infrastruktur yang masif, semua ini menuntut komitmen yang luar biasa dari semua pihak yang terlibat.

Namun, jika berhasil, transformasi Sungai Barito dapat menjadi model bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, sekaligus mengukuhkan Kalimantan Selatan sebagai destinasi wisata baru yang diakui secara global.

Editorial ini mengajak kita semua—pemerintah, swasta, dan masyarakat—untuk bersatu padu dalam mewujudkan potensi ini.

Sungai Barito adalah aset yang tidak ternilai bagi Kalimantan Selatan. Dengan pengelolaan yang tepat, sungai ini dapat menjadi simbol kebangkitan ekonomi daerah, yang memberikan manfaat luas bagi generasi sekarang dan yang akan datang.