Emas Tembus 2.000 Dolar, Kekhawatiran Perbankan Global Bakal Berlanjut

Banuaterkini.com - Selasa, 21 Maret 2023 | 06:41 WIB

Post View : 0

Harga emas tembus 2.000 dolar karena kekhawatiran perbankan global berlanjut. Foto: Bisnis/Ariel.

Laporan: Ariel Subarkah l Editor: Ghazali Rahman

Harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah menembus level psikologis 2.000 dolar AS dan memperpanjang keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut karena kekhawatiran atas penularan krisis sektor perbankan global berlanjut.

Jakarta, Banuaterkini.com - Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terangkat 9,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi ditutup pada 1.982,80 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 2.014,90 dolar AS dan terendah di 1.970,00 dolar
AS.

Emas berjangka melonjak 50,50 dolar AS atau 2,63 persen menjadi 1.973,50 dolar AS pada Jumat (17/3/2023), setelah jatuh 8,30 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.923,00 dolar AS pada Kamis (16/3/2023), dan terkerek 20,40 dolar AS atau 1,07 persen menjadi 1.931,30 dolar AS pada Rabu (15/3/2023).

Emas sempat menembus di atas 2.000 dolar AS karena pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS memicu kekhawatiran tentang lebih banyak kejatuhan sektor perbankan, mendorong permintaan safe-haven yang sangat besar untuk emas.

Harga emas telah bergerak naik cepat sejak krisis perbankan AS meletus lebih dari seminggu yang lalu dengan pengambilalihan dua pemberi pinjaman menengah, Silicon Valley Bank dan Signature Bank, oleh Federal Deposit Insurance Corp karena deposan menarik miliaran dolar dari mereka setelah takut tentang solvabilitas mereka.

Silicon Valley kemudian mengajukan perlindungan kebangkrutan. Bank ketiga, First Republic Bank juga mengarungi masalah meskipun menerima suntikan tunai sebesar 30 miliar dolar AS dari konsorsium bank-bank AS.

Krisis perbankan telah menyebar ke Eropa, dengan Credit Suisse Group, salah satu nama terkemuka di perbankan investasi global, harus mencari bantuan dari bank sentral Swiss.

Beberapa serbuan investor menuju aset-aset safe-haven mereda pada Senin (20/3/2023) setelah bank investasi Swiss UBS mengatakan akan membeli rekan yang terlilit kesulitan likuiditas Credit Suisse dan JPMorgan tampaknya membuat kemajuan dalam menyelamatkan First Republic.

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev