Bajakah Kait-kait: Kinuman Kesehatan Para Raja-Ratu Urang Banua

Banuaterkini.com - Minggu, 4 September 2022 | 23:20 WIB

Post View : 1377


Artinya, momentum IKN yang berada di kawasan hutan-hutan Prasejarah, hutannya para Datu. Hal ini berarti tugas Ibu Kota Baru juga untuk tetap menjaga dan melestarikan biodiversiti yang ada di pulau Kalimantan.

Kali ini penulis tak hendak membahas tentang Dipterocarpa, tapi snapshot bahwa salah satu tumbuhan meranti yang lajimnya menjadi tempat menggelayutnya tanaman bajakah. Bajakah, jadi fenomenal sejak tahun 2019, setahun sebelum pandemi Covid-19 sempat menggegerkan jagat raya tatamba atau pengobatan untuk Kanker dan penyakit alat dalam lainnya. Bajakah jenis tampula ini telah diteliti oleh siswa SMA di Kalteng.

Meski populer diteliti generasi milenial asal Kalteng, tetapi Bajakah Kait-kait merupakan tetumbuhan warisan alam Kalimantan, yang dalam tulisan berikut akan banyak ditelisik sebagai tetumbuhan khas tatamba urang Banjar.

Bajakan Kait-kait atau Uncaria acida (Hunter.) Roxb adalah tanaman liana atau tanaman merambat atau menggantung, yang tumbuh pada inangnya pohon meranti merah (Shorea multiflora) atau meranti kuning.  Kedua tumbuhan ini saling bersaing mendapatkan cahaya matahari untuk pertumbuhan keduanya. Tapi bukan efifit yang menjadi benalu. Bajakah kait-kait secara morfologi tanamannya merambat bersulur tebal dan berkayu yang dapat tumbuh di hutan tua dan tumbuh dari biji di dalam tanah, sedangkan akar-akar tanamannya tumbuh langsung di tanah[2].

Tanaman Bajakah kait-kait lajim di ambil dari batang pohonnya yang beruas-ruas dan menggantung, apabila sudah berdiameter lebih 5 cm bisa di jadikan untuk ayunan atau bergelantungan dan melayang untuk berpindah dari satu pohon kepohon lain. Namun ada juga yang memanfaatkan daun-daunnya untuk penyakit.

Apa rahasia bajakah kait-kait? Sehingga dalam mantra Urang Banjar, sebelum mengambil air dalam bubuh batangnya, selalu terukir hakikat ucapan doa pengharapan dan menjaga tanaman langka ini, yang biasanya di mulai dengan Basmalah dan di akhiri dengan Syahadat.

Siur-siur tarabang

siang baracak tarabang

malam manggarabak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev