Ekonom senior Ryan Kiryanto menekankan pentingnya PT Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax series guna menjaga arus kas dan kelangsungan suplai bahan bakar.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Menurut Ryan Kiryanto PT Pertamina (Persero) menghadapi tantangan dalam menjaga kestabilan keuangan perusahaan di tengah fluktuasi harga minyak dunia.
Ryan menjelaskan, sejak Maret 2024, Pertamina telah mempertahankan harga BBM nonsubsidi meskipun harga minyak global melonjak. Sementara itu, SPBU swasta sudah menyesuaikan harga BBM mereka sesuai pasar.
"Tidak ada salahnya jika saat ini Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi. Langkah ini akan membantu menjaga cash flow perusahaan dan memastikan suplai BBM tetap berjalan lancar," kata Ryan dalam wawancara dengan Antara, Sabtu (27/07/2024).
Dikutip dari Beritasatu.com, Ryan menyebutkan, keputusan Pertamina untuk menahan kenaikan harga selama empat bulan terakhir berdampak signifikan pada kondisi finansial perusahaan.
Mengingat harga minyak dunia yang berfluktuasi dan sempat melonjak sejak Maret 2024, evaluasi penyesuaian harga BBM nonsubsidi kini menjadi sangat relevan.
"Penyesuaian harga ini bisa dianggap sebagai kompensasi atas tidak naiknya harga BBM nonsubsidi selama beberapa bulan terakhir, meskipun harga minyak dunia mengalami kenaikan," ujarnya.
Ryan menambahkan, keputusan untuk menahan kenaikan harga BBM nonsubsidi pada awalnya adalah langkah yang tepat mengingat daya beli masyarakat yang sedang melemah.
Meski BBM nonsubsidi tidak menyasar masyarakat bawah, kenaikan harga yang mendadak dapat memicu efek domino yang berpotensi meningkatkan harga barang di pasar.