Ekonomi Kalsel Tumbuh 4,81%, Sektor Tambang Dongkrak Jadi Penopang

Redaksi - Rabu, 25 Juni 2025 | 20:53 WIB

Post View : 1

Forum ALCo Regional memaparkan kinerja fiskal dan imbauan kewaspadaan penipuan pajak digital kepada peserta di Aula Kanwil DJPb Kalsel. (BANUATERKINI/Humas DJP Kalselteng)

Ekonomi Kalimantan Selatan menunjukkan performa tangguh pada awal tahun 2025 dengan mencatat pertumbuhan sebesar 4,81% year-on-year (yoy) di Triwulan I. Sektor pertambangan dan penggalian menjadi motor utama pendorong pertumbuhan, di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung.

Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Kementerian Keuangan Satu Kalimantan Selatan bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah (Kanwil DJP Kalselteng) kembali merilis kinerja fiskal dan ekonomi regional melalui forum bulanan Assets and Liabilities Committee (ALCo).

Dalam forum yang berlangsung di Aula Kanwil DJPb Kalimantan Selatan ini, disampaikan bahwa ekonomi Kalsel tumbuh positif sebesar 4,81% (yoy) pada triwulan pertama 2025.

Pertumbuhan tersebut mencerminkan resiliensi ekonomi daerah menghadapi tekanan global, termasuk perlambatan ekonomi dunia, ketegangan geopolitik, dan fluktuasi harga komoditas.

Sektor pertambangan dan penggalian tercatat sebagai kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dengan porsi 28,33%.

Sektor ini tetap menjadi tulang punggung ekspor dan penyerap tenaga kerja utama di wilayah Kalimantan Selatan.

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga menyumbang 48,55% terhadap PDRB, menandakan daya beli masyarakat masih terjaga dan mendukung pergerakan sektor riil.

Optimisme ini didorong oleh pengendalian inflasi, stabilitas harga, serta kepercayaan masyarakat terhadap pemulihan ekonomi.

Namun demikian, neraca perdagangan pada Mei 2025 mencatat surplus sebesar US$794,49 juta, meskipun lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.

Penurunan ini terjadi akibat lonjakan impor kapal pengangkut (HS8901) sebesar 56,85% (mtm) dan penurunan volume ekspor batubara (HS2701) dan lignit (HS2702), yang menyumbang kontraksi -1,73% (mtm) pada ekspor.

Dari sisi fiskal, kinerja APBN Kalimantan Selatan masih menghadapi tantangan.

Hingga Mei 2025, pendapatan negara tercatat Rp4,41 triliun atau baru 19,99% dari target Rp22,04 triliun, mengalami penurunan 42,65% dibanding periode sama tahun lalu.

Penurunan terbesar terjadi pada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang turun drastis hingga 80,69%, serta PPN dan PPnBM yang mengalami kontraksi 111,24% akibat lonjakan restitusi.

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp13,36 triliun atau 35,07% dari pagu. Komponen Transfer ke Daerah (TKD) mendominasi belanja dengan kontribusi 80,85%, yang diarahkan untuk memperkuat pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di daerah.

Kepala Kanwil DJP Kalselteng, Syamsinar, menambahkan bahwa meskipun penerimaan pajak mengalami kontraksi, DJP tetap mengedepankan efisiensi dan pengawasan agar setiap rupiah belanja negara dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian daerah.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan digital yang mengatasnamakan DJP, termasuk aplikasi palsu M-Pajak.

Dengan performa ekonomi yang tetap tumbuh di tengah tekanan global, Kalimantan Selatan menunjukkan ketahanan dan kemampuan adaptasi yang kuat.

Sektor tambang terbukti masih menjadi kekuatan utama dalam menjaga laju ekonomi provinsi ini ke depan. 

Laporan: Ahmad Kusairi
Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2025

Halaman:
Baca Juga :  Bhanjaruu Bag, Brand Lokal yang Mampu Tembus Pasar Global

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev