OJK Kalsel Dorong Sektor Jasa Keuangan Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Banuaterkini.com - Jumat, 12 Januari 2024 | 15:35 WIB

Post View : 2

Kepala OJK Kalsel, Darmansyah, didampingi Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Abidir Rahman. Foto: BANUATERKINI/HO OJK Kalsel/Juns.

Laporan: Ahmad Kusairi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong peran optimal sektor jasa keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Banjarmasin, Banuaterkini.com - Kepala OJK Kalsel, Darmansyah, menyampaikan hal itu di hadapan sejumlah wartawan, Rabu (10/01/2024), saat membeberkan kondisi sektor jasa keuangan di Kalsel.

Darmansyah menilai, sektor jasa keuangan di Kalsel relatif terjaga stabil dan kinerja intermediasinya juga konsisten tumbuh, sehingga turut mendukung pertumbuhna ekonomi di daerah.

“Perkembangan Industri Perbankan pada November 2023, sektor Perbankan tumbuh dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit terjaga dalam threshold yang memadai,” kata Darmansyah, dikutip Banuaterkini.com, Jumat (12/01/2024).

Disampaikannya, aset perbankan Kalsel tumbuh 11,81 persen yoy (25,48 persen ytd). 

"Kredit perbankan tumbuh meningkat menjadi 11,06 persen yoy (6,70 persen ytd), utamanya ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 22,21 persen yoy," ujarnya.

Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK), lanjtu dia, pada November 2023 tercatat tumbuh 9,08 persen yoy (18,58 persen ytd) menjadi Rp82,59 triliun dan 18,58 persen ytd.

"Utamanya didorong peningkatan deposito sebesar 22,50 persen yoy dan tabungan sebesar 7,68 persen yoy," imbuhnya.

Sementara itu, ujarnya, rasio LDR 76,56 persen dan NPL nett maupun gross masing-masing 0,94 persen dan 2,42 persen.

Hal ini menunjukkan Perbankan masih memiliki ruang penyaluran kredit dengan tetap menjaga kualitas kredit.

Terkait proporsi penyaluran kredit UMKM terhadap keseluruhan kredit di Kalsel, Darmansyah menyebutkan, bahwa pada posisi November 2023 sebesar Rp22,9 triliun atau 36,33 persen dari total kredit dengan risiko kredit yang terjaga tercermin dari rasio NPL gross Kredit UMKM sebesar 3,24 persen.

"Berdasarkan sektor, penyaluran kredit UMKM di Provinsi Kalimantan Selatan tertinggi pada Perdagangan Besar, disusul Pertanian, lalu Jasa Kemasyarakatan." ucapnya.

Sementara itu, menyinggung mengenai penyaluran dana KUR, Darmansyah mengungkapkan, bahwa sampai dengan triwulan III Tahun 2023, penyaluran KUR di Kalsel mencapai Rp3,65 triliun kepada 63.088 debitur.

Ia juga menyebutkan bahwa BRI merupakan bank penyalur KUR tertinggi di Kalsel, dengan total penyaluran Rp2,17 triliun kepada 48.459 debitur.

Menyusul kemudian BPD Kalsel sebesar Rp647 miliar kepada 5.204 debitur, Bank Mandiri sebesar Rp374 miliar kepada 4.123 debitur, BNI sebesar Rp293 miliar kepada 1.745 debitur dan BSI sebesar Rp 96 miliar kepada 1.245 debitur. (Juns)

Editor: Ghazali Rahman

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev