Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dibawa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Jakarta pada Minggu (24/11/2024) untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan korupsi. Penangkapan ini terjadi setelah Rohidin bersama tujuh pejabat Pemerintah Provinsi Bengkulu terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK.

Banuaterkini.com, BENGKULU - Rohidin tiba di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, pada Minggu siang dalam pengawalan ketat polisi dan KPK.

Untuk menghindari perhatian publik, ia diduga menggunakan rompi Polantas dan diangkut menggunakan mobil INAFIS milik Polresta Bengkulu.

Langkah ini menjadi strategi pihak berwenang agar proses pengamanan berjalan lancar di tengah simpatisan yang memadati Polresta Bengkulu.

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengonfirmasi bahwa OTT ini melibatkan tujuh pejabat Pemprov Bengkulu dan sejumlah uang yang masih dalam proses penghitungan.

"Benar, KPK telah melakukan operasi tangkap tangan di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu," ungkap Tessa.

Rohidin sendiri diketahui mencalonkan diri kembali dalam Pilkada 2024 sebagai Gubernur Bengkulu untuk periode kedua. Penangkapan ini menuai banyak perhatian publik karena terjadi menjelang masa pencoblosan.

KPK berjanji akan segera mengumumkan perkembangan kasus ini agar terang benderang di mata publik.

Namun, hingga saat ini, masyarakat Bengkulu masih bertanya-tanya tentang kasus yang melibatkan Rohidin dan para pejabat Pemprov, serta dugaan penggunaan uang yang disita oleh KPK.